Open Access
KEMAMPUAN SINTAKSIS ANAK TUNA RUNGU: STUDI KASUS EZRA (The Syntactic Ability of A Child with Listening Disability: A Case Study of Ezra)
Author(s) -
Pipiet Palestin Amurwani
Publication year - 2020
Publication title -
kandai
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-5968
pISSN - 1907-204X
DOI - 10.26499/jk.v16i1.1470
Subject(s) - humanities , art
Bahasa sebagai instrumen komunikasi berperan dalam menyampaikan pesan dari penutur kepada petuturnya. Salah satu faktor yang mendukung lancarnya komunikasi menggunakan bahasa adalah susunan kalimat atau sintaksis yang benar. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan sintaksis Ezra setelah menjalani terapi wicara selama satu tahun. Subyek penelitian adalah seorang anak berusia tujuh tahun dengan gangguan pendengaran berat (kanan 95 dB, kiri 85 dB), bernama Ezra. Data diperoleh dengan cara merekam dan mencatat ujaran-ujaran yang diucapkan Ezra. Data berupa ujaran dianalisis menggunakan teori sintaksis bahasa Indonesia oleh Chaer (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ezra dapat mengungkapkan keinginan, kemampuan, dan kesukaannya menggunakan pola kalimat dasar S+Adverbial+P, S+Adverbial+P+O, dan S+P+O. Dalam mengungkapan aktivitas yang sudah dia lakukan, Ezra menggunakan pola yang terbalik antara predikat dan adverbial “sudah”. Ezra belum bisa merespon pertanyaan dengan benar. Ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan tidak relevan dengan pertanyaan. Dalam mengungkapkan pertanyaan, Ezra cenderung menggunakan kata benda sebagai pengganti kata kerja.Language as an instrument of communication plays a role in conveying messages from speakers to their listeners. One of the factors that support the smooth communication using language is the correct sentence structure or syntax. This paper aims to describe the syntactic abilities of Ezra after undergoing speech therapy for one year. The study subjects were a 7-year-old child with severe hearing loss (right 95 dB, left 85 dB), named Ezra. Data obtained by recording and recording utterances uttered by Ezra. Data in the form of speech are analyzed using the syntactic theory of Indonesian Chaer (2009). The results showed that Ezra could express his desires, abilities, and preferences using basic sentence patterns S + Adverbial + P, S + Adverbial + P + O, and S + P + O. In expressing the activities that he has done, Ezra uses an inverse pattern between predicate and adverbial "sudah". Ezra hasn't been able to respond to questions correctly. This can be seen from the answers given that are not relevant to the question. In expressing the question Ezra tends to use nouns instead of verbs.