
Analisis Whiteness Kaolin Asal Mandor Pada Variasi Temperatur Pemanasan
Author(s) -
Nelly Wahyuni,
Cita Cita,
Titin Anita Z.
Publication year - 2012
Publication title -
positron/positron: berkala ilmiah fisika
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2549-936X
pISSN - 2301-4970
DOI - 10.26418/positron.v2i2.2007
Subject(s) - physics , nuclear chemistry , chemistry
Kebutuhan kaolin di dunia industri semakin meningkat. Salah satu paramater penting yang sangat menentukan nilai jual dan aplikasi kaolin adalah nilai whiteness-nya. Pada penelitian akan dilakukan analisa mengenai pengaruh temperature pemanasan terhadap nilai whiteness kaolin yang berasal dari daerah Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Nilai whiteness kaolin asal Kecamatan Mandor pada variasi temperatur pemanasan 0 ⁰C, 200 ⁰C, 400 ⁰C , 600 ⁰C , 800 ⁰C , 1000 ⁰C dan 1200 °C yaitu: 89,46; 86,91; 84,45; 87,35; 88,93; 91,04; dan 91,72. Nilai whiteness ini didukung dengan beberapa data hasil analisis yang meliputi gravimetri, X-Ray Difraction (XRD) dan Diferensial Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis (DTA/TGA). Analisis gravimetri menunjukkan adanya kenaikan rasio Si/Al pada setiap variasi temperatur pemanasan. Peningkatan rasio Si/Al diperkuat dengan data XRD bahwa terjadi peningkatan persentase mineral kuarsa (sumber Si) dan rusaknya struktur mineral kaolinit (sumber Al). Termogram DTA menunjukkan telah terjadi proses dehidroksilasi kaolinit pada temperatur 550,20 oC, serta penurunan berat dengan selisih 1,756% pada TGA. Berdasarkan standar industri untuk whiteness, maka kaolin dari daerah Mandor dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri cat dan pelapis, cat mobil, cat mobil otomotif, karet, keramik serta kertas.