
POTENSI TANAMAN HIAS DALAM MEREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM MERKURI (Hg) (STUDI KASUS : TAILING MANDOR)
Author(s) -
Rizka Ulimma
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal teknologi lingkungan lahan basah
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2622-2884
DOI - 10.26418/jtllb.v4i1.13573
Subject(s) - horticulture , chemistry , physics , biology
ABSTRAK Aktivitas penambangan emas tanpa izin di Mandor telah lama ditinggalkan selama 10 tahun dan menghasilkan limbah tanah (tailing) berpotensi merusak lingkungan yaitu limbah merkuri yang berasal dari proses amalgamasi. Logam berat dalam tanah sangat sulit untuk diuraikan dan memerlukan biaya yang besar untuk memulihkannya. Metode yang efektif dan efisien dapat digunakan yaitu fitoremediasi. Penelitian ini menggunakan kemampuan tanaman hias hanjuang (Cordyline fruicosa), helikonia (Heliconia psittacorum) dan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) untuk mengurangi cemaran logam merkuri (Hg) dalam tanah. Penelitian dilakukan selama 2 bulan dengan komposisi media tanam yang digunakan adalah tanah biasa tanpa tailing (kontrol), tanah tailing, tailing dan kompos kemudian dianalisis kandungan logam merkuri (Hg) tanaman dengan metode analisa AAS (Atomic Absorption Spectrophotometric). Tujuan penelitian ini adalah efisiensi penyerapan merkuri (Hg) dan besarnya nilai BCF dan TF dari tanaman hias. Berdasarkan hasil penelitian nilai efisiensi penyerapan pada tanaman hias hanjuang (Cordyline fruicosa) sebesar 29,03%, helikonia (Heliconia psittacorum) sebesar 42,98% dan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sebesar 57,36% terdapat di media campuran tailing dan kompos sedangkan di media tailing yaitu 25,30% ; 35,71% ; 46,72%. Nilai bioconcentration factor (BCF) yang dihasilkan oleh tanaman hanjuang (Cordyline fruicosa) sebesar 0,290, helikonia (Heliconia psittacorum) sebesar 0,378 dan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sebesar 0,463 terdapat di media campuran dan media tailing sebesar 0,235 ; 0,319 ; 0,400. Nilai translocation factor (TF) di media campuran oleh tanaman hanjuang (Cordyline fruicosa) sebesar 0, helikonia (Heliconia psittacorum) sebesar 0,106 dan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sebesar 0,241 dan media tailing sebesar 0,051 ; 0,202 ;0,157. Nilai TF dan BCF menunjukkan ketiga tanaman hias ini termasuk dalam akumulator sedang dan proses remediasi adalah fitostabilisasi. Kata Kunci : Mandor, Fitoremediasi, Logam Merkuri (Hg), Tanaman Hias