Korelasi Marshall CT score sebagai prediktor mortalitas pada penderita cedera kepala di RSUD dr Abdul Aziz Singkawang

Latar Belakang: Cedera kepala termasuk masalah global dan salah satu penyebab terbanyak kematian dan kecacatan diseluruh dunia. Insiden cedera kepala banyak terjadi pada usia produktif, yaitu pada usia 15-24 tahun. Di Indonesia kasus trauma merupakan penyebab kematian terbanyak ke-4 setelah stroke, tuberkulosis dan hipertensi. Insiden terjadinya cedera kepala di Indonesia relatif tinggi, terutama cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas yang mencapai angka 19,6%. Di Kalimantan Barat sendiri jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas terjadi sebanyak 560 orang pada tahun 2013, 550 orang pada tahun 2014 dan 470 orang pada tahun 2015. Sedangkan insiden kecelakaan lalu lintas di Kota Singkawang tercatat 211 kasus pada tahun 2012, 168 kasus pada tahun 2013, 120 kasus pada tahun 2014, 110 kasus pada tahun 2015 dan terdapat 71 kasus pada tahun 2016. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Dilakukan di RSUD Dr Abdul Aziz Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan total sampling dari seluruh rekam medis pasien bedah saraf dengan cedera kepala sedang dan berat diRSUD Abdul Aziz Kota Singkawang. Data yang diambil adalah hasil penilaian CT Scan pasien menggunakan Marshall CT Score dan penilaian hasil keluar, yang diambil berdasarkan rekam medis pasien. Sampel minimal yang diambil sebanyak 30 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: terdapat korelasi positif yang sangat kuat antara Marshall CT Score dan mortalitas pada pasien cedera kepala sedang dan berat dengan nilai r mencapai 0.943 dari 66 data. Kesimpulan: Terdapat korelasi positif yang sangat kuat antara Marshall CT Score dan mortalitas, yang mana semakin tinggi nilai Marshall maka semakin tinggi angka mortalitas. Nilai GCS yang terbanyak pada subjek penelitian adalah 12. Nilai Marshall CT Score terbanyak yaitu kategori diffuse injury II, dan persentase mortalitas tertinggi pada kategori non evacuated mass lesion. Angka mortalitas pada pasien cedera kepala sedang dan berat adalah 26 orang.