
ANALISIS RISIKO USAHATANI PADI PADA LAHAN PASANG SURUT DI KABUPATEN PONTIANAK
Author(s) -
Muhammad Zakirin,
Erlinda Yurisinthae,
Novira Kusrini
Publication year - 2014
Publication title -
jurnal social economic of agriculture
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2579-3268
DOI - 10.26418/j.sea.v2i1.5122
Subject(s) - forestry , mathematics , geography
Risiko usahatani dapat disebabkan oleh faktor lingkungan agroekologi, faktor input, dan manajemen. Kajian ini bertujuan untuk (a) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dalam usahatani padi di lahan pasang surut, (b) menganalisis beda resiko produksi padi di lahan pasang surut pada tipe luapan yang berbeda, dan (c) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi padi di lahan pasang surut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 rumah tangga yang dipilih dengan metode simple random sampling. Analisis data menggunakan regresi liner berganda dengan model fungsi produksi cobb-douglas dan fungsi produksi just and pope. Selain itu juga digunakan analisis one way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi adalah lahan, benih, Urea, herbisida, tenaga kerja, umur petani, dan dummy tipe luapan B. Setiap penambahan luas lahan 1 persen akan menambah produksi padi 0.0342 persen. Setiap penambahan benih 1 persen akan diikuti kenaikan produksi padi 0,1054 persen. Setiap kenaikan Urea 1 persen akan menaikkan produksi padi 0.0576 persen. Setiap bertambahnya herbisida 1 persen akan diikuti peningkatan produksi padi 0.0825 persen. Setiap peningkatan tenaga kerja 1 persen akan menaikkan produksi 0.0165 persen. Semakin bertambah umur petani sampai batas tertentu (periode usia produktif) produksi padi semakin meningkat. Produksi padi di lahan tipe B berbeda nyata (lebih tinggi) dengan tipe luapan yang lain (A dan C); (b) Berdasarkan uji LSD, risiko produksi pada tipe B lebih rendah dibanding tipe A. Sedangkan risiko produksi tipe C tidak berbeda dengan tipe A dan tipe B. Berdasarkan nilai standar deviasi, risiko produksi paling tinggi pada tipe A diikuti tipe C, dan tipe B, atau dengan kata lain tipe B mempunyai rIsiko produksi paling rendah; (c) Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi padi adalah lahan dan benih dengan pengaruh negatif. Setiap penambahan luas lahan sebesar 1 persen akan menurunkan risiko produksi padi sebesar 1.1126 persen. Setiap penambahan benih sebesar 1 persen akan diikuti penurunan risiko produksi padi sebesar 1.7244 persen. Kata Kunci: produksi, usahatani, resiko, padi, tipe luapan, pasang surut