
MEMITIGASI PENGARUH PERSONAL COST TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING PADA APARATUR SIPIL
Author(s) -
Praja Habib Pasangka
Publication year - 2021
Publication title -
apssai accounting review
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2808-2788
pISSN - 2808-2931
DOI - 10.26418/apssai.v1i1.2
Subject(s) - business administration , business , psychology , humanities , political science , art
Data Corruption Perception Index (CPI) menunjukkan Indonesia masih menjadi salah satu negara rawan korupsi meskipun tren korupsi di Indonesia menurun tiap tahunnya. Indonesia menempati peringkat ‘kebersihan’ dari korupsi ke-96 dari 180 negara. Upaya meminimalisir sudah banyak dilakukan, salah satunya lewat peran whistleblower. Hanya saja, whistleblower selalu dihadapkan dengan dilema antara melaporkan kecurangan dan melindungi diri dari konsekuensi akibat melaporkan kecurangan. Oleh karena itu, perlu adanya faktor-faktor mitigasi dilema agar intensi untuk melakukan whistleblowing bisa terealisasi menjadi tindakan dan dapat mencegah serta menguak praktik kecurangan. Untuk itu peneliti mencoba menguji peran reward untuk memitigasi pengaruh personal cost dalam menciptakan dilema yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan 50 partisipan. Data dianalisis dengan metode Partial Least Square dan hasilnya menunjukkan temuan bahwa personal cost justru berpengaruh positif terhadap intensi melakukan whistleblowing, yang menyebabkan peran reward menjadi tidak signifikan dalam memediasi pengaruh personal cost terhadap intensi melakukan whistleblowing.