Open Access
Analisis Pengaruh Bahasa Alay (Gaul) Dalam Penulisan Pesan Melalui SMS/WA Mahasiswa Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun
Author(s) -
Estuning Dewi Hapsari
Publication year - 2018
Publication title -
linguista : jurnal ilmiah bahasa, sastra, dan pembelajarannya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2579-9037
pISSN - 2579-8944
DOI - 10.25273/linguista.v2i1.2685
Subject(s) - humanities , psychology , philosophy
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) latar belakang munculnya bahasa Alay pada penulisan SMS/WA mahasiswa Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun (2) bentuk bahasa tulis akibat pengaruh bahasa Alay pada penulisan SMS/WA mahasiswa Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun, dan (3) dampak adanya pemakain bahasa Alay (gaul) pada penulisan SMS/WA mahasiswa Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan strategi analisis isi (content analysis). Sumber data yang digunakan yaitu: gaya tulisan Alay (gaul) dan informan penelitian ini adalah mahasiswa Teknik Informatika Universitas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekam, simak dan catat, dan wawancara. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data (interactive model). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: (1) hal-hal yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Alay berupa (a) sebagai identitas diri, (b) sebagai ungkapan/ekspresi, (c) mempertegas informasi yang disampaikan (2) Wujud pemakaian bahasa tulis dalam SMS/WA berupa: (a) Pilihan kata: penulisan kata tidak lengkap, penanggalan fonem, penyingkatan kata, dan penggunaan singkatan tertentu (b) tanda baca berlebihan dan (c)penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai kaidah. (3) Dampak pemakaian bahasa Alay antara lain: (a) dampak positif berupa: meningkatkan kreativitas, Menunjukkan identitas diri, dan menciptakan suasana akrab. (b) dampak negatif berupa: Menyulitkan diri sendiri, masyarakat tidak mengenal bahasa baku, masyarakat tidak memakai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan dapat menghilangkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.