z-logo
open-access-imgOpen Access
TRADISI MENGIBUNG (STUDI KASUS SINKRETISME AGAMA DI KAMPUNG ISLAM KEPAON BALI)
Author(s) -
Riza Wulandari
Publication year - 2017
Publication title -
gulawentah
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6781
pISSN - 2528-6293
DOI - 10.25273/gulawentah.v2i1.1358
Subject(s) - sociology , humanities , islam , hinduism , philosophy , theology
Pembauran tradisi, budaya, dan agama yang memiliki jiwa toleransi akan menciptakan persatuan. Dewasa ini,Indonesia berada dalam krisis intoleran umat beragama yang semakin membuat keresahan. Sinkritisme merupakan konsep pembauran agama yang menciptakan keharmonisan. Di Bali, ada tradisi yang dijalankan oleh dua agama Hindu dan Islam yaitu Tradisi Megibung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sinrketisme yang terjadi di salah satu kampung kota yakni Kampung Islam Kepaon. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk menggali informasi secara mendalam menggunakan wawancara,observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah sinkretisme Kampung Islam Kepaon diwujudkan dengan menjalankan tradisi Megibung.Tindakan tradisional tradisi megibung berawal dari Karangasem Bali kemudian menyebar ke Kampung Islam Kepaon.Tujuan dari aktualisasi tradisi megibung di Kampung Islam Kepaon adalah untuk mempertahakan kearifan lokal masyarakat Bali dan menciptakan pluralism.Tradisi tersebut dijalankan dengan penuh toleransi namun masih berpegang teguh pada norma agama. Proses megibung dilaksanakan pada bulan Ramadhan, prosesidi kampung islam kepaon sama dengan megibung di Karangasem. Hal yang membedakan hanya menu makanan yang disajikan.Kesamaan pemaknaan tradisi megibung antar Hindu dan Islam adalah kebersamaan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here