
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dari Naskah Wawacan Carios Munada
Author(s) -
Dewi Ratih
Publication year - 2019
Publication title -
agastya
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2857
pISSN - 2087-8907
DOI - 10.25273/ajsp.v9i2.4020
Subject(s) - physics , biology
Naskah wawacan carios munada ditulis sekitar abad ke-19. Naskah tersebut menuturkan peristiwa yang terjadi di Bandung pada tahun 1845 menggunakan Bahasa Sunda. Beberapa nilai-nilai kearifan lokal di dalam naskah wawacan carios munada ini dapat dianalisis menggunakan teori dan pendekatan hermeneutika dan interpretasi yang dikembangkan dari Palmer, artinya pendekatan hermeneutika yang digunakan adalah metodologi filologi umum, bukan metodologi penafsiran kitab suci. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutika nilai-nilai kearifan lokal yang tertulis di dalam naskah akhirnya dapat dikaji secara konperhensif. Karangan di dalam naskah ini menggunakan bentuk puisi atau disebut dangding dan ditulis oleh W.P.Tj. M. Kartadinata dari Banoncinawi Priangan. Sampai saat ini belum dapat diidentifikasi dimana sebenarnya lokasi Banoncinawi itu berada. Salah satu nilai kearifan lokal yang berada di dalam naskah wawacan carios munada tersebut adalah bentuk bahasa Sunda yang sudah menggunakan undak usuk basa.