
Tradisi Jamasan Pusaka Di Desa Baosan Kidul Kabupaten Ponorogo (Kajian Nilai Budaya Dan Sumber Pembelajaran Sejarah)
Author(s) -
Kabul Priambadi,
Abraham Nurcahyo
Publication year - 2018
Publication title -
agastya
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2857
pISSN - 2087-8907
DOI - 10.25273/ajsp.v8i2.2678
Subject(s) - humanities , art
Tradisi dapat ditunjukkan dari hasil budaya yang masih ditemui, baik yang sederhana maupun modern. Hal ini merupakan kemajuan pola pikir nenek moyang kita dalam berkarya baik secara fisik maupun non fisik. Sebagai hasil teknologi, kebudayaan fisik cepat mengalami perkembangan. Kebudayaan sendiri merupakan kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari generasi berikutnya yang memiliki kelemahan dan keunggulan, oleh karena itu, tidak ada kebudayaan yang sempurna. Jamasan pusaka merupakan salah satu cara merawat benda-benda pusaka seperti keris yang di angggap memiliki tuah. Dalam tradisi masyarakat jawa, jamasan pusaka menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya dalam waktu tertentu saja yaitu di bulan suro seperti yang dilakukan di Desa Baosan Kidul Kabupaten Ponorogo. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendekatkan generasi muda dengan tradisi yang masih ada di dalam lingkungannya, supaya generasi muda dapat mencintai budaya lokal sendiri dan juga tradisi ini sebagai ajang silahturahmi masyarakat Desa Baosan Kidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu wawancara langsung ke narasumber atau tokoh masyarakat dan hasil wawancara berupa catatan lapangan yang kemudian diambil kesimpulanya yaitu Jamasan memandikan pusaka atau keris menggunakan perasan air jeruk nipis dan biasanya dilakukan disetiap masing-masing rumah pada bulan suro.