
Riset Di Bawah Kemenristek-Dikti (Prospek Dan Tantangan)
Author(s) -
Yudi Hartono
Publication year - 2015
Publication title -
agastya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2857
pISSN - 2087-8907
DOI - 10.25273/ajsp.v5i01.894
Subject(s) - sociology , humanities , art
Dipisahkannya Kemendikbud mengandung prospek dan tantangan. Di bawah payung Kemenristek-Dikti, perguruan tinggi lebih memiliki peluang untuk menghasilkan inovasi melalui riset lebih serius yang dapat menjadi terobosan inovatif dalam iptek. PT perlu mengembangkan diri dari ”PT pengajaran (teaching university)” menjadi PT berbasis riset (research-based university). Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah juga bisa lebih fokus untuk menyiapkan peserta didik ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dibebani lagi dengan urusan pendidikan tinggi. Tantangannya adalah sinergi dengan lembaga-lembaga riset seperti LIPI, Lapan, BPPT. Kemauan politik dari pemerintah untuk menggunakan hasil riset yang dihasilkan lembaga-lembaga penelitian juga perlu didorong. Tantangan lain adalah rendahnya alokasi dana riset, kurangnya kebebasan menjalankan otonomi kampus dan mimbar akademik, serta posisi pendidikan tinggi keagamaan. Tidak kalah penting adalah tantangan bagi LPTK dalam menjalin sinergi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam program-program praktek pendidikan.