
Sejarah Surulangun Sebagai Ibukota Onder Afdeling Rawas Tahun 1901-1942
Author(s) -
Agus Susilo,
Sarkowi Sarkowi
Publication year - 2020
Publication title -
agastya
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2857
pISSN - 2087-8907
DOI - 10.25273/ajsp.v10i1.5109
Subject(s) - humanities , art , geography
Sejarah Surulangun sebagai ibukota Onder Afdeling Rawas Tahun 1901-1942 merupakan bagian dari sejarah lokal Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Mengingat sekarang ini sejarah lokal Surulangun kurang mendapat perhatian bagi generasi muda. Padahal perihal tersebut harus pahami dan dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejarah Surulangun sebagai ibukota Onder Afdeling Rawas Tahun 1901-1942. Metode penelitian menggunakan metode sejarah dengan teknik pengambilan sumber primer dan sumber sekunder. Penelitian sejarah terdiri dari heuristik, verifikasi sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan pada masa penjajahan Belanda, Onder Afdeling Rawas yang ibukota berada di Surulangun, secara toponimi berdekatan dengan wilayah Bengkulu dan Jambi. Selain daerah yang strategis untuk memerintah, Onder Afdeling Rawas juga mempunyai berbagai kekayaan alam yang menjadi penopang kepemimpinan kolonial Belanda. Ketika terjadi perang kemerdekaan oleh para pejuang Indonesia di Palembang dan sekitarnya melawan Belanda, Onder Afdeling Rawas menjadi wilayah tujuan pelarian pejuang Indonesia. Wilayah Pulau Kidak, menjadi pelarian pejuang Indonesia dari Curup, begitu pun Lubuklinggau, Lahat dan lainnya. Pulau Kidak dipilih sebagai pelarian pejuang bangsa, oleh sebab daerahnya lebih dekat dengan daerah sebelumnya. Selain itu, terdapat pula pejuang Nasional yang berasal dari daerah ini. Berbagai strategi perjuangan dilakukan untuk merebut kemerdekaan Indonesia yang sejati. Pada akhirnya perjuangan bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dapat diraih.