z-logo
open-access-imgOpen Access
POTENSI CUKA BAMBU PT. BUKIT ASAM PELABUHAN TARAHAN UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK KIMIA PADA BUDIDAYA TANAMAN PAKCHOY (Brassica rapa L.)
Author(s) -
Rizka Novi Sesanti,
Dianto Sudrajat,
Fahri Ali,
Reny Mita Sari
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal penelitian pertanian terapan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2407-1781
pISSN - 1410-5020
DOI - 10.25181/jppt.v21i2.2159
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Upaya untuk memperbaiki teknik budidaya pada tanaman pakchoy salah satunya dengan cara pemupukan tanaman. Saat ini pemupukan tanaman pakchoy secara umum dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah dan penurunan kualitas tanaman. Untuk mempertahankan kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman dapat dilakukan dengan mengkombinasikan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik, sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi dengan disubstitusi oleh pupuk organik. Bahan alami yang berpotensi menjadi pupuk organik cair adalah asap cair (cuka bambu). Penelitian tentang potensi cuka bambu banyak diarahkan pada fungsinya sebagai pengawet makanan dan pestisida nabati, namun demikian, cuka bambu juga memiliki potensi sebagai bahan organik yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia pada budidaya tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi cuka bambu sebagai bahan organik yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia pada budidaya tanaman pakchoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 x 5 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi pemberian pupuk yaitu satu kali (F1) dan dua kali (F2). Faktor kedua adalah takaran cuka bambu dan NPK, yaitu 100% cuka bambu (N1), 75% cuka bambu + 25% NPK (N2), 50% cuka bambu + 50% NPK (N3), 25% cuka bambu + 75% NPK (N4), dan 100%  NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cuka bambu dengan takaran 50% konsentrasi (5 ml/liter/tanaman) pada frekuensi pemberian pemupukan satu kali dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga 50 % (hanya 1 gram/tanaman). Namun demikian, jika frekuensi pemupukan dilakukan dua kali maka penggunaan cuka bambu dengan takaran 75% konsentrasi (7,5 ml/liter/tanaman) dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia NPK hingga 75% (hanya 0,5 gram/tanaman). Pemberian cuka bambu + NPK mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia NPK pada budidaya tanaman pakchoy tergantung pada frekuensi pemupukannya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here