z-logo
open-access-imgOpen Access
PEMBENTUKAN HARGA JAGUNG TINGKAT PRODUSEN DI PROVINSI LAMPUNG
Author(s) -
Rati Purwasih
Publication year - 2020
Publication title -
journal of food system and agribusiness
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-5853
pISSN - 2597-9426
DOI - 10.25181/jofsa.v4i2.1522
Subject(s) - physics , humanities , art
Salah satu provinsi yang merupakan penghasil jagung terbesar di Indonesia selama tahun 2009 sampai 2014 yaitu Provinsi Lampung. Produksi jagung di provinsi ini cenderung menunjukkan trend yang menurun. Penurunan produksi jagung mengikuti perkembangan luas panen jagung yang terus menurun mulai dari tahun 2010 sampai 2014 yaitu dari 447.509 hektar pada tahun 2010 menjadi 338.885 hektar pada tahun 2014. Harga merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mempengaruhi keputusan pelaku ekonomi dalam kegiatan pertanian dan pemasaran produk misalnya pangan. Dalam jangka panjang, harga mendorong alokasi sumber daya pertanian dan pemasaran secara efisien. Dalam jangka pendek, harga merupakan sinyal ekonomi dan menjadi insentif bagi produsen dan perusahaan pemasaran untuk mengubah sumber daya dari penggunaan yang bernilai guna rendah ke penggunaan yang bernilai guna tinggi (Khols and Uhl 2002). Tidak stabilnya jumlah permintaan dan penawaran akan menyebabkan harga produk berfluktuasi (Piot-Lepetit and M’Barek 2011). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan harga jagung tingkat produsen di Provinsi Lampung. Data yang digunakan yaitu data dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 yang merupakan data time series bulanan dengan jumlah observasi sebanyak 72 bulan. Model yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan harga jagung tingkat produsen di Provinsi Lampung yaitu model regresi linier berganda, dengan metode pendugaan Ordinary Least Squares (OLS). Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan harga jagung di tingkat produsen dipengaruhi oleh jumlah produksi, harga jagung di tingkat produsen pada periode sebelumnya, dan nilai tukar. Sebaliknya, harga jagung tingkat konsumen dan harga jagung impor tidak mempengaruhi harga jagung tingkat produsen. Harga jagung di tingkat produsen kurang respon terhadap perubahan jumlah produksi. Hal ini terjadi karena adanya kekuatan oligopsoni.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here