Peningkatan Performansi Proses Produksi Susu Kedelai Bubuk menggunakan Software Simulasi FlexSim

Intisari— CV. R merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. RLR Group yang bergerak di bidang pangan. Jenis produk yang dihasilkan adalah susu kedelai bubuk. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara turun menurun (tradisional) sehingga analisis performansi pada tiap tahapan proses produksi belum dilakukan. Aliran produksi yang tidak lancar merupakan permasalahan yang kerap terjadi di perusahaan ini dan berdampak pada ketidaksesuaian jumlah produksi dengan permintaan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performansi proses produksi susu kedelai bubuk dan upaya peningkatannya dengan simulasi menggunakan software FlexSim 6. Hasil dari simulasi model awal yang telah divalidasi menunjukkan %blocked yang cukup tinggi pada proses sortasi yakni sebesar 34,32%. Hal ini terjadi karena setelah proses sortasi entitas menunggu tujuannya kosong yakni proses penggilingan kasar yang memilki kapasitas terbatas. Kapasitas awal mesin giling kasar adalah 2 ton untuk empat mesin pertama dan 1 ton untuk dua mesin sisanya. Nilai %blocked pada proses sortasi menuju giling kasar ini harus dikurangi guna memperlancar aliran produksi. Desain eksperimen dilakukan dengan 2 skenario mengubah kapasitas pada mesin giling kasar 5 dan 6 yang kapasitas awalnya 1 ton menjadi 2 ton. Skenario pertama kapasitas mesin giling kasar 5 tetap dan kapasitas mesin giling kasar 6 bertambah menjadi 2 ton. Sedangkan pada skenario kedua, mesin giling kasar 5 dan 6 kapasitas keduanya bertambah menjadi 2 ton. Dari kedua seknario eksperimen yang dilakukan, terpilih skenario kedua dengan nilai %blocked yang semula sebesar 34,32% menjadi 17,5% menurun sampai 50% dari %blocked pada model awal. Tentu saja hasil penurunan %blocked ini juga berdampak pada hasil produksi susu kedelai bubuk yang sesuai dengan permintaan pelanggan yakni sebesar 30 ton atau 1042 gross. Abstract— CV. R is a subsidiary of PT. RLR Group which is engaged in the food sector. The type of product produced is powdered soy milk. The manufacturing process is carried out in a hereditary (traditional) way so that the performance analysis at each stage of the production process has not been carried out. Production flow that is not smooth is a problem that often occurs in this company and has an impact on the mismatch of production quantities with customer demand. This study aims to analyze the performance of the powdered soymilk production process and the efforts to increase it with a simulation using FlexSim 6 software. The results of the validated initial model simulation showed that %blocked was quite high in the sorting process, namely 34.32%. This happens because after the sorting process the entity waits for the destination to be empty, namely the coarse milling process which has limited capacity. The initial capacity of the coarse mill is 2 tons for the first four machines and 1 ton for the remaining two machines. The %blocked value in the sorting process to the coarse mill should be reduced to facilitate the production flow. The experimental design was carried out with 2 scenarios, changing the capacity of coarse milling machines 5 and 6, which initially had a capacity of 1 ton to 2 tons. In the first scenario, the capacity of the coarse milling machine 5 is fixed and the capacity of the 6 coarse mills increases to 2 tons. Whereas in the second scenario, the 5 and 6 milling machines have both increased capacity to 2 tons. From the two experimental scenarios performed, the second scenario was selected with the %blocked value from 34.32% to 17.5%, decreasing to 50% of %blocked in the initial model. Of course, this %blocked reduction also has an impact on the production of powdered soy milk in accordance with customer demand, which is 30 tons or 1042 gross.