
BILAH KERIS JAWA SEBAGAI IDEOFAK
Author(s) -
Krisnha Hutama
Publication year - 2011
Publication title -
jurnal dimensi seni rupa dan desain
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-7782
pISSN - 2527-5666
DOI - 10.25105/dim.v8i2.988
Subject(s) - art , humanities
Identity, the Kris functioned as a stabbing weapon. In practice, iti is categorized as a ruket , or a close combat weapon. In its development, the Kris also has other functions . In Javannes traditional culture, Kris is not only considered as a stabbing weapon with a unique shape and beautiful pamor, but also an element of culture based on spiritual ideas.
Kris as a cultural product in this study focuses the discussion on the ideofact
Abstrak
Fungsi keris dalam ide awalnya adalah sebagai senjata tajam yang dipakai untuk menusuk. Dalam penggunaannya, Keris Jawa tergolong jenis senjata ruket, artinya senjata untuk perkelahian jarak dekat. Pada perkembangannya selanjutnya, keris tidak semata-mata dipakai sebagai senjata, tetapi juga untuk memenuhi fungsi ide-ide lainnya. Dalam budaya tradisional Jawa, selain dianggap sebagai senjata tikam yang memiliki keunikan bentuk maupun keindahan pamor, keris juga sebagai kelengkapan budaya yang di bangun berdasarkan ide spiritual.
Kajian keris sebagai produk budaya dalam tulisan ini menitikberatkan pembahasan pada sisi ideofak