z-logo
open-access-imgOpen Access
KEBERTAHANAN ATAP GONJONG DAN PERUBAHAN ARSITEKTUR DI WILAYAH SUMATERA BARAT
Author(s) -
Resky Annisa Damayanti
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal dimensi seni rupa dan desain
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-7782
pISSN - 2527-5666
DOI - 10.25105/dim.v15i1.4195
Subject(s) - humanities , roof , field research , art , architecture , geography , sociology , archaeology , visual arts , social science
Rumah Gadang is often referred to as Rumah Bagonjong. The typical gonjong roof and character in accordance with the identity of the people of West Sumatra. At present, many people do not understand the meaning of the gonjong roof. The purpose of this study was to determine and analyze the sustainability of the gonjong roof in West Sumatra by paying attention to the philosophy and symbolic meaning of the gonjong roof itself as seen from its application to the building of modern architecture. The method used is descriptive qualitative which starts from the field. Data and information obtained from the field are drawn from their meanings and concepts through descriptive analytical exposure and without using numbers because they prioritize the process. In the end, this research will reveal the facts, phenomena, and circumstances that occur. The results showed that the gonjong roof was 'forced' to survive in the midst of modern architectural changes, and this led to a shift in cultural meanings and values which actually threatened the original symbolic values. Rumah Gadang sering kali disebut dengan Rumah Bagonjong. Atap gonjongnya yang khas dan berkarakter sesuai dengan jati diri masyarakat Sumatera Barat. Pada masa sekarang, banyak masyarakatnya yang tidak paham akan makna atap gonjong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kebertahanan atap gonjong di Sumatera Barat dengan memperhatikan filosofi dan makna simbolik dari atap gonjong itu sendiri dilihat dari penerapannya pada bangunan arsitektur modern. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang dimulai dari lapangan. Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan ditarik makna dan konsepnya melalui pemaparan secara deskriptif analitik dan tanpa menggunakan angka karena lebih mengutamakan proses. Pada akhirnya, penelitian ini akan mengungkapkan fakta, fenomena, dan keadaan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atap gonjong 'dipaksa' bertahan di tengah perubahan arsitektur modern sekarang ini, dan hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran makna dan nilai budaya yang justru mengancam nilai-nilai simbolik yang masih asli.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here