
Melatih Anggota Keltan Rambutan dan Keltan Sakato Kota Padang untuk Mengendalikan Wereng Batang Coklat (WBC) dengan Joint Predator
Author(s) -
Sandra Desiska,
My Syahrawati,
Arneti Arneti,
Zurai Resti,
Martinius Martinius,
Haliatur Rahma,
Eri Sulyanti,
Tre Julia Nasral,
Ryan Hidayat
Publication year - 2019
Publication title -
warta pengabdian andalas
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2797-1600
pISSN - 0854-655X
DOI - 10.25077/jwa.26.4.a.222-228.2019
Subject(s) - predator , physics , biology , ecology , predation
Serangan wereng batang coklat atau WBC (Nilaparvata lugens) di Sumatra Barat telah tercatat sejak tahun 2012, dan terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2015-2017. Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata) dan kumbang bemo (Verania lineata) adalah dua jenis predator yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pengendali alami. Beberapa laporan penelitian menyebutkan bahwa laba-laba serigala mampu memangsa WBC sebanyak 5-15 ekor per hari sedangkan kumbang bemo memangsa sebanyak 1-11 ekor. Keberadaan keduanya secara bersamaan (joint predator) dapat menekan populasi WBC mencapai 80%. Pelatihan ini telah dilaksanakan di Keltan Rambutan, Kel. Bungus Barat dan Keltan Sakato Kel. Lambung Bukit Kota Padang. Tujuannya adalah memperlihatkan kepada petani kemampuan memangsa kedua jenis predator selama 1 jam terhadap 10 ekor WBC yang disediakan. Perlakuannya berupa kemampuan memangsa dua jenis predator (1 ekor laba-laba serigala, 1 ekor kumbang bemo, 1:3 joint predator) dalam 3 ulangan. Seluruh hewan uji (laba-laba serigala, kumbang bemo dan WBC) yang digunakan dikoleksi dari lahan persawahan Kecamatan Pauh. Hasil pengujian di Keltan Rambutan menunjukkan bahwa joint predator mampu memangsa 53% WBC yang disediakan, sedangkan di Keltan Sakato mampu memangsa 43% WBC dalam waktu satu jam. Diperlukan upaya dari petani untuk melindungi keberadaan predator tersebut sehingga mereka dapat berperan sebagai predator alami WBC di lapangan.