z-logo
open-access-imgOpen Access
SISTEM INFORMASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN BERBASIS APLIKASI ANDROID DI KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN
Author(s) -
Saddam Pebrianto,
Andasuryani Andasuryani,
Khandra Fahmy
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal teknologi pertanian andalas/jurnal teknologi pertanian andalas
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2579-4019
pISSN - 1410-1920
DOI - 10.25077/jtpa.24.2.98-108.2020
Subject(s) - operating system , physics , computer science
Fenomena ketidakmerataan distribusi alat dan mesin pertanian (aslintan), penurunan produksi padi dan menurunnya luas lahan sawah karena meningkatnya laju alih fungsi lahan yang terjadi di Kota Pariaman merupakan suatu persoalan yang sangat serius untuk ditangani pada saat ini (Putri et al., 2019). Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan menerapkan suatu sistem informasi alsintan dan lahan sawah yang terpadu berbasis digital (android) dalam bentuk tampilan database dan peta. Pesatnya Perkembangan penggunaan smartphone berbasis android pada saat ini khususnya petani akan membuka peluang untuk mengembangkan sistem informasi di bidang pertanian dalam bentuk aplikasi android. Berdasarkan data StatCounter (2019), penggunaan smartphone dengan sistem operasi android di Indonesia mencapai 84,99 % dari 355,5 juta pengguna telepon genggam. Penelitian ini memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan suatu sistem informasi alsintan dalam bentuk aplikasi berbasis android di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Keluaran dari penelitian ini berupa aplikasi android yang dinamakan SINTAN PARUT (Sistem Informasi Alsintan Pariaman Utara). Aplikasi SINTAN PARUT dapat dioperasikan pada android API 18 (Jelly Bean) sampai dengan android API 28 (Pie) serta bisa diakses secara mobile dan online. Aplikasi ini menampilkan data perhitungan kebutuhan ideal alsintan di Kecamatan Pariaman Utara. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa distribusi khusus alsintan pengolahan tanah dari 17 Desa terdapat 41,18 % mengalami kekurangan alsintan, sedangkan 41,18 % mengalami kelebihan alsintan dan hanya 17,64% memiliki kebutuhan alsintan yang ideal. Selanjutnya untuk alsintan pascapanen dari 17 Desa terdapat 29,42 % mengalami kekurangan alsintan, sedangkan 17,64 % mengalami kelebihan alsintan dan 52,94% memiliki kebutuhan alsintan yang ideal.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here