
Analisis Outcome Klinis Berdasarkan Kualitas Hidup dan Biaya Medik Langsung Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Author(s) -
Pande Made Desy Ratnasari,
Tri Murti Andayani,
Dwi Endarti
Publication year - 2020
Publication title -
jsfk (jurnal sains farmasi klinis)/jsfk (jurnal sains farmasi dan klinis)
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2442-5435
pISSN - 2407-7062
DOI - 10.25077/jsfk.7.1.15-22.2020
Subject(s) - medicine , gynecology
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis yang membutuhkan terapi untuk mengontrol glukosa darah. Pengontrolan glukosa darah yang buruk berdampak pada penurunan kualitas hidup dan peningkatan biaya. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan outcome klinis yaitu kadar Glukosa Darah Sewaktu (GDS) selama 3 bulan berdasarkan kualitas hidup dan biaya medis langsung. Outcome klinis dikatakan terkontrol apabila GDS <200 mg/dL dan tidak terkontrol apabila GDS ≥200 mg/dL. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jenis observasional. Kriteria inklusi mencakup pasien DM tipe 2 yang memperoleh antidiabetik yang sama minimal 3 bulan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul pada September 2017. Kriteria eksklusi meliputi kondisi hamil atau menyusui. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, rekam medis dan bagian keuangan. Data demografi dianalisis secara deskriptif sedangkan outcome klinis diolah menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 129 dari 200 pasien menunjukkan outcome klinis tidak terkontrol (64,5%) dengan rata-rata nilai kualitas hidup yang baik (65,7±7,7) serta mengeluarkan biaya medis langsung sebesar Rp 489.005. Terdapat perbedaan outcome klinis berdasarkan kualitas hidup (p=0,000) pada domain fungsi fisik (p=0,034), kepuasan pribadi (p=0,000), kepuasan pengobatan (p=0,000) dan frekuensi gejala penyakit (p=0,012) serta berdasarkan biaya medis langsung (p=0,012). Pasien dengan outcome klinis terkontrol menunjukkan kualitas hidup yang lebih tinggi dan mengeluarkan biaya lebih rendah.