z-logo
open-access-imgOpen Access
Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
Author(s) -
Fajriansyah Fajriansyah,
Najirman Najirman
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kesehatan andalas/jurnal kesehatan andalas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-1138
pISSN - 2301-7406
DOI - 10.25077/jka.v8i3.1065
Subject(s) - medicine , gynecology
Lupus Eritematosus sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta memiliki manifestasi klinis dan prognosis yang sangat beragam. Insiden LES di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, sementara prevalensi LES di Amerika dilaporkan 52 kasus per 100.000 penduduk dengan rasiowanita dan laki-laki antara 9-14:1. Kejadian LES pada pria sangatlah jarang dan gejalanya biasanya tidak khas dibanding dengan wanita. Telah dilaporkan pasien laki – laki, 27 tahun dengan keluhan utama nyeri sendi pada pergelangan kaki dan tangan. Adanya bercak warna kehitaman pada wajah, telinga, dan punggung serta rambut rontok. Pada pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, adanya ruam malar pada wajah dan hepatomegali tanpa splenomegali. Diidapatkan Hb: 9,7 gr/dL, gambaran darah tepi dengan eritrosit normositik normokrom, retikulosit 1,8 %, Combs test (DCT) positif, Anti ds-DNA 502,26 U/L , SGOT 62 u/L dan SGPT 120 u/L, ureum 18 mg/dL serta kreatinin 1 mg/dL. Ro. Thorax didapatkan Cor dan pulmo : normal, USG abdomen didapatkan gambaran fatty liver . Biopsi kulit : Subacute Cutaneus Luphus Erytematosus (SCLE). Pasien ini didiagnosis dengan lupus eritematosus sistemik sesuai dengan kriteria ACR (American College of Rheumatology) revisi tahun 1997, dimana bila terdapat 4 dari 11 kriteria ACR. Pasien diterapi dengan pemberian kloroquin, metilprednisolon, natrium diklofenak, osteokal, lansoprazol dan hepatoprotektor.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here