z-logo
open-access-imgOpen Access
Tuberkulosis Milier dan HIV-AIDS dengan Drug-induced Hepatitis
Author(s) -
Hans Wincen W,
Zulkarnain Arsyad,
Fauzar Fauzar
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal kesehatan andalas/jurnal kesehatan andalas
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2615-1138
pISSN - 2301-7406
DOI - 10.25077/jka.v7i0.857
Subject(s) - medicine , human immunodeficiency virus (hiv) , gynecology , traditional medicine , virology
TB milier merupakan komplikasi dari suatu fokus infeksi tuberkulosis yang disebarkan secara hematogen. Gambaran berupa bercak-bercak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan paru. Pemberian terapi OAT pada pasien TB dengan HIV perlu mendapat perhatian khusus karena selain OAT sendiri dapat menimbulkan drug-induced hepatitis, pemberian OAT dengan ARV harus dilakukan secara benar agar tidak timbul efek samping obat pada pasien. Telah dilaporkan suatu kasus seorang laki-laki umur 26 tahun dengan TB Milier-HIV dengan drug-induced hepatitis dirawat di RSUP M Djamil Padang. Pasien dikonsulkan ke Pulmonologi dengan keluhan mata kuning dan urin seperti teh pekat setelah pemberian obat anti tuberkulosis selama 18 hari dan anti retroviral selama 4 hari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sklera yang ikterik, kandidiasis oral, hepatomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai SGPT 137 u/L dan SGOT 84 u/L, bilirubin urin (+), Ig M anti HAV negatif, HBsAg non reaktif, Anti HCV 0,09 (<1), rontgen thorak ditemukan kesan TB milier, USG Abdomen kesan hepatitis. Pada pasien dilakukan penghentian OAT kategori 1, kemudian diberikan terapi hepatoprotektor, streptomisin dan etambutol dengan desensitisasi pemberian INH dan rifampisin. Pasien kemudian mengalami perbaikan secara klinis dan laboratoris setelah terapi desensitisasi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here