z-logo
open-access-imgOpen Access
EKSPLORASI ASPEK SOSIO-EKOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KAWASAN WISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL PULAU BELIBIS, SOLOK
Author(s) -
Muhammad Nazri Janra,
Henny Herwina,
Mairawita Mairawita,
Jabang Nurdin
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal hilirisasi ipteks
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2621-7198
DOI - 10.25077/hilirisasi.1.4b.306-317.2018
Subject(s) - art , humanities
Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Pulau Belibis yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat dikenal dahulunya sebagai habitat untuk burung belibis (Dendrocygna javanica) dalam populasi yang signifikan. Seiring dengan pembangunan keparawisataan di kawasan ini melalui pembukaan kawasan, penambahan fasilitas rekreasi dan pembangunan hunian baru di sekitarnya, membuat aspek ekologis kawasan ini kurang terperhatikan. Wacana untuk mengembalikan ciri khas wilayah yang dihuni, terutama oleh, burung belibis telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Solok baru-baru ini. Mengingat kawasan ini telah sangat dipengaruhi oleh keberadaan manusia, maka aspek sosio-ekologinya sangat penting untuk diketahui dalam menunjang usaha pengembangan daerah wisata yang berwawasan lingkungan. Untuk itulah sebuah survey sosio-ekologi dilakukan untuk mengetahui persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap kawasan dan biodiversitas Pulau Belibis dalam hubungannya dengan kegiatan parawisata di dalamnya. Delapan belas orang responden yang terdiri dari pengunjung dan warga sekitar disurvey dengan menggunakan kuisioner berisi pertanyaan seputar aspek sosioekologi, untuk kemudian dianalisa secara deskriptif. Analisis terhadap hasil survey menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung puas dengan kondisi terkini objek wisata, tetapi menyatakan bahwa sistem pengelolaan kawasan masih perlu ditingkatkan. Terdapat indikasi partisipatif dari para responden untuk turut menjaga kondisi lingkungan di Pulau Belibis. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan mengenai hewan atau tumbuhan alami yang ada di sana, bahkan semenjak sebelum pengembangan kawasan Pulau Belibis; tetapi keberadaan biodiversitas alami tersebut bukan menjadi alasan responden untuk berkunjung ke kawasan. Temuan ini mengisyaratkan perlunya usaha lebih lanjut untuk mengangkat kekayaan hayati di Pulau Belibis sebagai bagian dari ekowisata, misalnya dengan mengisolasi sebagian kawasan dari pengaruh manusia sehingga biodiversitas alami dapat kembali berkembang, membuat kandang terbatas untuk memelihara belibis yang diintroduksi kembali ke kawasan, atau dengan cara lainnya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here