Open Access
FRONTIERISATION DAN DEFRONTIERISATION
Author(s) -
Greg Acciaioli,
Muhammad Nasrum
Publication year - 2019
Publication title -
lobo
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2563-2418
DOI - 10.25071/2563-2418.10
Subject(s) - humanities , political science , geography , art
Bersandar kepada naskah lama dan mutakhir yang menggunakan konsep frontier, tulisan ini menyajikan studi kasus proses frontierisation dan defrontierisation di Dataran Lindu, Sulawesi Tengah. Sesudah penjelasan difokuskan pada proses, tulisan ini menggambarkan pula sejarah Dataran Lindu melalui empat dimensi frontierisation – yaitu kendali, ekstraksi, pemukiman, dan konservasi – dari zaman prakolonial sampai era pascareformasi. Studi kasus tersebut digunakan untuk memikirkan kembali gagasan seperti pembalikan status frontier dengan mengurangi perhatian pada indikator demografis dan ekonomis dan lebih memfokuskan pada faktor lain, seperti agensi dari masyakarat lokal yang didominasi/dipinggirkan dalam usaha membalikkan relasi kuasa. Hal itu kemudian menjadi kriteria utama dalam pembalikan status frontier (defrontierisation). Pembalikan status frontier ini seperti terlihat pada perubahan posisi To Lindu sebagai orang asli di wilayah Sulawesi Tengah. Mereka telah mengalami banyak peristiwa; mulai dari keadaan dipinggirkan di masa kolonial, lalu didominasi oleh migran Bugis yang memperkuat usaha kewiraswastaannya dengan menggunakan alasan pembangunan dan aliansi dengan instansi pemerintah pada era pascakolonial, sampai pada peristiwa penarikan kembali penguasaan atas wilayahnya oleh masyarakat To Lindu melalui aliansi dengan gerakan masyarakat adat dan organisasi konservasi di era reformasi dan pascareformasi.