
Pengelolaan Drainase Kota Sebagai Upaya Mitigasi Banjir Kota Makassar
Author(s) -
Ibrahim Djamaluddin
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal tepat
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2654-2781
DOI - 10.25042/jurnal_tepat.v3i2.145
Subject(s) - forestry , physics , geography
Banjir Kota Makassar dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: faktor alam seperti curah hujan, topografi, jenis batuan atau tanah dan laju infiltrasi, dan faktor manusia dengan segala aktivitasnya yang dapat mempengaruhi sistem drainase dan keadaan penutupan lahan di atasnya. Namun dari beberapa faktor tersebut yang menjadi fokus masalah pada akhir-akhir ini tutupan lahan, kondisi pengelolaan drainase, dan curah hujan. Daerah yang paling berpotensi mengalami banjir di Kota Makassar berdasarkan topografi, luas tutupan lahan dan curah hujan adalah daerah bagian barat kota dekat pantai, bagian utara Kecamatan Panakkukang, bagian barat dan timur Kecamatan Tamalanrea serta bagian utara dan barat Kecamatan Biringkanaya. Sebagian besar sistim drainase air Kota Makassar hanya mengandalkan jaringan pembuangan dari saluran kecil ke saluran besar seperti kanal yang dialirkan secara gravitasi ke laut sehingga daerah-daerah yang telah mengalami perubahan fungsi tutup lahan yang dahulunya resapan air menjadi urban area sangat mudah terjadi genangan atau banjir sebab pengaliran air tidak dapat berjalan dengan baik mengakibatkan banjir sering terjadi, apalagi di daerah yang memiliki permukaan tanah yang rendah. Aquapond adalah salah satu sistim kolam retensi yang banyak digunakan di Jepang yang berfungsi sebagai penyimpanan air hujan sementara saat curah hujan tinggi dan mengalirkannya secara perlahan setelah curah hujan meredah sebagai salah satu solusi teknik pengelolaan drainase air perkotaan yang sering mengalami luapan aliran air atau banjir setempat. Kolam rentesi teknologi Jepang ini diujicobakan di Kota Makassar yaitu di Jalan Urip Sumohardjo depan kantor gubernur Sulawesi Selatan yang diharapkan dapat berguna pada pengelolaan sistem drainase air yang sering meluap dan mengakibatkan banjir yang mengganggu arus lalu lintas jalan Nasional. Karena metode pemanfaatan kolam retensi yang tersambung dengan saluran drainase air belum banyak dikenal oleh masyarakat umum dan pemerintah terkait sehingga kegiatan pembelajaran dan sosialisasi tentang perencanaan dan konstruksi kolam retensi Aquapond dalam pengelolaan drainase kota Makassar dilaksanakan.