z-logo
open-access-imgOpen Access
Analisis Ketersediaan Air Embung sebagai Sumber untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Pekon Podosari Kabupaten Pringsewu
Author(s) -
Anwar Anwar
Publication year - 2020
Publication title -
teknika sains
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-6411
pISSN - 2548-6403
DOI - 10.24967/teksis.v5i2.1086
Subject(s) - forestry , physics , environmental science , geography
Embung yang terletak di Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dibangun pada tahun 2014 oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Embung ini hanya menampung air hujan dan tidak ada sumber air lain yang ditampung. Desa ini merupakan salah satu contoh wilayah yang selalu mengalami ancaman kekeringan pada musim kemarau sehingga berdampak pada kebutuhan air irigasi pada lahan sawah warga di pekon tersebut. Tujuan yang diharapkan dalam skripsi ini adalah dapat mengetahui ketersediaan air yang dimiliki oleh embung podosari, mengetahui kebutuhan air irigasi pada pekon podosari, dan mengetahui pola tanam yang cocok untuk daerah irigasi pekon podosari. Dalam hal ini, untuk mengetahui pola tanam yang cocok untuk lahan pertanian di pekon Podosari dibutuhkan analisis tentang ketersediaan air embung sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Podosari. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terkait, berupa data curah hujan, data klimatologi, dan data topografi. Dalam metode ini dilakukan perhitungan ketersediaan air menggunakan metode F.J Mock. Diperlukan beberapa tahapan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai ketersediaan air terhadap kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Podosari. Dari hasil perhitungan, di dapat nilai debit ketersediaan air pada embung podosari paling tinggi adalah pada bulan Februari 1, yaitu sebesar 0,190 m3/detik, sedangkan debit yang paling rendah adalah pada bulan Agustus 1, yaitu sebesar 0,022 m3/detik. Untuk alternatif ke 6 diperoleh pola tanam padi-palawija, pengolahan tanah padi dimulai pada bulan Januari 1, nilai kebutuhan air irigasi yaitu sebesar 0,106 m3/detik, sedangkan untuk pola tanam palawija dimulai pada bulan Mei 2 dan kebutuhan air yang diperlukan adalah 0,006 m3/detik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here