
PENGARUH TEMPERATUR AGING TERHADAP PADUAN ALUMUNIUM SERI 6069 TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPACT
Author(s) -
Wisnaningsih Wisnaningsih,
M. Yunus
Publication year - 2017
Publication title -
teknika sains
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-6411
pISSN - 2548-6403
DOI - 10.24967/teksis.v2i1.61
Subject(s) - physics , nuclear chemistry , chemistry
Alumunium adalah logam yang memiliki kekuatan relatif rendah dan lunak. Alumunium juga dikenal memiliki ketahanan korosi yang cukup tinggi terhadap udara, air, oli, beberapa larutan kimia dan sebagai konduktor listik yang cukup baik. Pada umumnya Alumunium dicampur dengan unsur logam lain sehingga membentuk Alumunium paduan diantaranya adalah tembaga, silicon, magnesium. Dengaan penambahan unsure tersebut, Alumunium dapat memilki kekuatan 83-310 Mpa, dan melalui proses perlakuan panas peningkatan kekuatan pada alumunium paduan dapat mencapai lebih dari 700 Mpa. Proses perlakuan panas tersebut dikenal dengan proses pengerasan presipitasi,dimana salah satu langkahnya adalah proses Aging. Proses pengerasan presipitasi ini menyangkut laku-pelarutan, diawali dengan proses pemanasan awal dilanjutkan dengan pencelupan atau pendinginan secara cepat, sering disebut quenching sehingga terjadi larutan padat lewat jenuh. Setalah pencelupan, paduan dipanaskan kembali (aging) sampai temperatur tertentu dimana presipitasi mulai terbentuk setelah selang waktu tertentu. Atom lewat jenuh cenderung berhimpun dalam bidang-bidang kristal tertentu. Pengerasan dislokasi melalui batas yang terdistorsi. Ini sangat sulit, akibatnya logam bertambah keras dan tahan terhadap tegangan deformasi. Dari hasil pengujian terhadap alumunium paduan seri 6069 dengan parameter temperatur, peningkatan kekerasan maksimum terdapat pada temperatur 185 C dengan kekerasan 58 HRE. Untuk peningkatan minimum terdapat pada temperatur 165 C dengan kekerasan 47,6 HRE, dimana kekerasan alumunium dasar sebesar 28 HRE. Sedangkan untuk kekuatan impact, peningkatan maksimum terdapat pada temperatur 175 C dengan kekuatan impact sebesar 97 joule dan peningkatan minimum terdapat pada temperatur 185 C dengan kekuatan impact sebesar 78,67 joule. Dimana kekuatan impact alumunium dasar 66 joule.