
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) PADA POKOK BAHASAN SIFAT DALAM PERUBAHAN KIMIA DAN FISIKA KELAS VII DI MTS SAYYID YUSUF KECAMATAN TALANGO
Author(s) -
Herowati Herowati,
Nisfil Maghfiroh Meita
Publication year - 1970
Publication title -
lensa (lentera sains)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2406-7393
pISSN - 2301-5071
DOI - 10.24929/lensa.v4i2.240
Subject(s) - humanities , physics , psychology , art
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), sebagai suatu upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis S, MC Toggar R (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi antara dosen FKIP Prodi Pendidikan IPA dengan guru bidang studi IPA kelas VII MTs Sayyid Yusuf Kecamatan Talango. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Sedangkan analisis data meliputi reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kinerja belajar siswa meningkat setelah pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI). Siswa sangat antusias membahas topik dalam diskusi, dan berusaha menjawab dan menemukan informasi tentang topik tersebut. Siswa saling berebut mengemukakan informasi (apa yang mereka ketahui) tentang topik. Setelah dilakukan pembagian tugas, kelompok siswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing; (2) prestasi belajar siswa dari aspek kognitif mengalami peningkatan sebesar 11,16. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa adalah 69,44 dan meningkat pada siklus kedua menjadi 80,60. Sedangkan hasil belajar siswa dari aspek afektif juga mengalami peningkatan sebesar 13,9. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa sebesar 68,57 meningkat menjadi 82,47 pada siklus kedua; (3) hambatan yang muncul dalam penerapan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) yaitu (a) siswa belum terbiasa belajar dengan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) sehingga guru bidang studi IPA masih kesulitan dalam merangsang siswa untuk aktif; (b) keterbatasan waktu dalam pelaksanaan penelitian; (c) minimnya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) khususnya. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), dapat digunakan pada penelitian tindakan kelas.