
PERILAKU KELOMPOK PETANI KOPI RAKYAT MENGIKUTI KELOMPOK DAN YANG TIDAK MENGIKUTI KELOMPOK TANI DI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER
Author(s) -
Irwan Gunawan,
Cakti Indra Gunawan,
Budi Prihatminingtyas
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal pertanian cemara
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2460-8947
DOI - 10.24929/fp.v17i2.1147
Subject(s) - physics , mathematics
Indonesia termasuk lima besar eksportir kopi dunia, negara tujuan utama adalah negara-negara eropa seperti Jerman, Belanda, Italia, selain itu yang cukup kontinu adalah ekspor ke Amerika Serikat. Lebih lanjut, suatu laporan oleh Organisasi Kopi Internasional menurut ICO, 2005,menunjukkan bahwa harga kopi mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, harga kopi ekspor Indonesia menurun dua persen. Walaupun kopi merupakan komoditi ekspor penting, ketidakpastian harga dan selalu terjadi penurunan harga dipasar ekspor maka perlu menyoroti pentingnya pasar kopi domestik. Rata-rata biaya produksi pada petani yang mengikuti kelompok sebesar Rp 7.626.722 per hektar, dengan tingkat penerimaan sebesar Rp 23.430.794per hektar, dan nilai R/C yang di peroleh sebesar 3,18, berarti setiap rupiah biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,18. Dengan demikian maka usahatani kopi rakyat yang mengikuti kelompok sudah efisien. Petani yang tidak mengikuti kelompok rata-rata biaya produksi sebesar Rp 5.786,003 per hektar, dengan tingkat penerimaan sebesar Rp 11.820.368per hektar,dan nilai R/C yang di peroleh sebesar 2,08. Artinya setiap rupiah biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,08. Test Of Homogenity of Variances” di atas diketahui nilai signifikansi. Variabel kopi rakyat berkelompok dan kopi rakyat tidak berkelompok adalah sebesar 0,343. Karena nilai Sig 0,343 > 0,05 maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas diatas, dapat disimpulkan bahwa varians data kopi rakyat berkelompok dan kopi rakyat tidak berkelompok adalah sama atau homogen.Berdasarkan uji ANOVA yang dilakukan terhadap produksi diperoleh hasil Fhitung = 0,487 df3 = 1, df4 = 78. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan Fhitung danFtabel yaitu jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, Fhitung < Ftabel maka H0 diterima. Fhitung dari output adalah 0,487 sedangkan Ftabel bisa dihitung pada tabel F. Dari tabel F didapat angka 3.96347, F tabel bisa diperoleh secara praktis menggunakan software Excel dengan menulis pada sel = FINV(0,05;1;78). Dengan tabel seperti diatas terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, 0,487 < 3.96347 maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan, maka tidak perlu dilanjutkan dengan uji lanjutan