z-logo
open-access-imgOpen Access
PRAKTIK MEDIA SOSIAL PERANGI MEDIA KONVENSIONAL (TINJAUAN KOMUNIKASI POLITIK PILPRES INDONESIA 2019)
Author(s) -
Patricia Robin
Publication year - 2020
Publication title -
public corner
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
eISSN - 2621-475X
pISSN - 2443-0714
DOI - 10.24929/fisip.v15i1.1037
Subject(s) - humanities , sociology , media studies , art
Politik memasuki ranah kehidupan manusia hingga ke tahap personal. Hal ini ditunjukkan dengan media sosial dalam kampanye politik yang menyerang individu, berakhir dengan preferensi atau pilihan politik warga negara. Para kandidat (aktor politik) memainkan pikiran dan waktu individu sehingga mengikuti apa yang mereka arahkan (memilih diri atau membenci kompetitor). Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa andil dari komunikasi dan teknologi.Pilihan politik bukan lagi masalah hati, tetapi mana partai dan kandidat yang mampu mendekatkan diri dengan banyak janji.Pemilihan Presiden Amerika 2016 menjadi contoh keberhasilan media sosial dalam menentukan iklim dan pilihan politik. Hal ini kiranya juga terjadi di Indonesia, tepatnya pada Pemilihan Umum Presiden 2019. Dua kubu yang berkompetisi bukan sekedar menyatakan visi, tetapi mencari panggung dan muka di hadapan pendukung dengan harapan mendulang suara. Fakta yang terjadi, kemajuan teknologi tidak melulu diikuti dengan pengembangan diri individu. Maka yang kerap menjadi soal adalah konflik di ranah media sosial akhirnya berlanjut ke media massa konvensional hingga dunia nyata. Kedewasaan yang kiranya menjadi kunci keberhasilan dan eksistensi literasi politikhilang, dibutakan dengan pendapat dan argumentasi pribadi. Kata Kunci : Kampanye Politik, Media Sosial, Pemilu 2019, filter bubble, Dunia Siber

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here