
Stigma Masyarakat terhadap Penderita Kusta di Kecamatan Batuputih Sumenep
Author(s) -
Mujib Hannan,
Syaifurrahman Hidayat,
Mayank Nirmala Sandi
Publication year - 2021
Publication title -
wiraraja medika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-9998
pISSN - 2088-415X
DOI - 10.24929/fik.v11i2.1658
Subject(s) - humanities , gynecology , psychology , medicine , philosophy
Penyakit kusta selain mengganggu kesehatan dapat juga mengganggu kesejahteraan penderita dikarenakan stigma masyarakat yang buruk terhadap penyakit dan penderita kusta ini. Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia dengan penemuan kasus baru kusta terbanyak yaitu 17.202 jiwa pada tahun 2015 setelah brazil. Jawa Timur berada pada peringkat pertama dengan jumlah kasus baru kusta terbanyak pada tahun 2018 yaitu dengan jumlah 2.701 jiwa. Masyarakat yang masih kurang pengetahuan serta menganut keyakinan yang salah terhadap kusta beranggapan bahwa kusta merupakan penyakit kutukan dari Tuhan akibat dosa-dosa, penyakit guna-guna, dan penyakit yang diturunkan kepada anak-anaknya. Hal tersebut menimbulkan persepsi, sikap, dan perilaku yang buruk terhadap penderita kusta. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui stigma masyarakat terhadap penderita kusta di Kecamatan Batuputih Sumenep.
Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis sampling yaitu Purposive sampling. Sampel yang digunakan yaitu sebagian masyarakat sebanyak 7 orang dan 1 orang informan kunci dari tenaga kesehatan di Kecamatan Batuputih Sumenep Tahun 2021. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan teknik analisis data constants comparison analysis (open coding, axial coding, selective coding).
Hasil penelitian didapatkan bahwa stigma masyarakat meliputi pengetahuan masyarakat, perasaan (ketakutan) masyarakat, pandangan masyarakat, sikap masyarakat, dan perilaku masyarakat terhadap penyakit dan penderita kusta. Stigma masyarakat terhadap penderita kusta masih ada diakibatkan masyarakat kurang pemahaman terkait penyakit kusta. Kesimpulan penelitian ini yaitu perasaan yang dialami secara subyektif oleh masyarakat dalam berbagai sudut pandang yang melatarbelakangi sehingga membentuk stigma. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Perlu adanya kerjasama antar profesional dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan ini sehingga mengurangi stigma masyarakat terhadap penderita kusta.