
PLATARAN REMPUG RAWA BELONG
Author(s) -
Christabella Nadia Angela,
Franky Liauw
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal sains, teknologi, urban, perancangan, arsitektur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-6263
pISSN - 2685-5631
DOI - 10.24912/stupa.v2i2.8492
Subject(s) - humanities , public space , recreation , sociology , art , political science , architectural engineering , law , engineering
Rawa Belong is one of the village in Jakarta’s density. Then this village was filled by social interactions that give a life to the city. A public space that everyone can relax and leisure also express themselves freely. With a cultural background and plants, Rawa Belong began to be seen as something special. Various communities and people with a different background are in it. Freedom that should be in a public space is not happen here, because of the density both in the interaction between people and their environment. This project is based on “Everyday Urbanism” method to observe and analysis the urban life in Rawa Belong. Then this project was created to resolve what people in Rawa Belong needs such as a place to recreation and leisure where will be seen as a connection between lost spaces also to create a space that combine all the people and community that should be in a public space. Keywords: community; cultural; plants; public space; social interactioAbstrakRawa Belong merupakan salah satu kelurahan ditengah kepadatan kota Jakarta. Suatu kelurahan yang diisi oleh interaksi social yang memberi kehidupan bagi kota. Sebuah wadah dan ruang public dimana setiap orang dapat melakukan aktivitas rekreasi dan mengekspresikan dirinya secara bebas. Dengan latar belakang sejarah budaya betawi dan juga tanaman hias, daerah Rawa Belong dipandang sebagai sesuatu yang khas dan istimewa. Berbagai macam komunitas dengan berbagai latar belakang ada di dalamnya, kebebasan yang seharusnya ada dalam sebuah ruang public tidak terlihat di daerah ini karena begitu padatnya satu dengan yang lainnya baik dalam interaksi antar manusia maupun interaksi dengan lingkungannya. Proyek ini didasari menggunakan metode “Everyday Urbanism” untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap kehidupan di Rawa Belong. Kemudian proyek ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan wadah rekreasi yang ada, dimana wadah ini akan dilihat sebagai sebuah koneksi antar ruang-ruang yang hilang dan menggabungkan semua komunitas dan masyarakat yang seharusnya ada dalam sebuah ruang terbuka.