
WADAH AKTIVITAS DAN KOMUNITAS DI CENGKARENG, JAKARTA
Author(s) -
Angel J. Valencia
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal sains, teknologi, urban, perancangan, arsitektur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-6263
pISSN - 2685-5631
DOI - 10.24912/stupa.v2i1.7028
Subject(s) - sociology , population , humanities , art , demography
Cengkareng is a district with the highest number of migrants in Jakarta and with a dense population. Enabling new communities to come. The lack of facilities is facilitated for third place residents of Cengkareng so residents often spend free time to gather next to the cemetery. Mushollah is a gathering place for residents to worship or just spend time together .hird place for the city community functions as a space between the living space and work space. Third place helps urban people to be humanistic, open, dynamic and productive. Humans as social beings need social interaction in living life. With the existence of a community forum building and activities that function as a forum for social interaction for the people of Cengkareng, it can make the local residents get to know each other and know about the activities in Cengkareng. Then it can reduce the problems of individualism and vandalism that are in Cengkareng. The building design will be based on the three main functions of the building, namely social, recreational and education with the concept of the building placing the plaza as the main link connected with these functions. It is hoped that this building can be useful for the community to deal with a new sense of boredom, open up new perspectives and interact with new people. Abstrak Cengkareng merupakan kecamatan dengan jumlah pendatang tertinggi di Jakarta dan dengan jumlah penduduk yang padat. Memungkinkan adanya komunitas-komunitas baru yang akan hadir. Kurangnya terfasilitasi tempat third place bagi warga Cengkareng sehingga warga sering menghabiskan waktu luang untuk berkumpul di sebelah pemakaman. Mushollah menjadi tempat berkumpul warga untuk beribadah atau sekedar menghabiskan waktu bersama.Third place bagi masyarakat kota berfungsi sebagai ruang antara ruang yang tempat tinggal dan ruang tempat bekerja. Third place membantu masyarakat kota agar bersifat humanis, terbuka, dinamis dan produktif. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi sosial dalam menjalani kehidupan. Dengan adanya bangunan wadah komunitas dan aktivitas yang berfungsi sebagai wadah interaksi sosial bagi masyarakat Cengkareng dapat membuat warga sekitar untuk saling mengenal dan mengetahui mengenai kegiatan yang ada di Cengkareng. Kemudian dapat mengurangi adanya masalah individualisme dan vandalisme yang berada di Cengkareng. Desain bangunan akan berpacu pada tiga fungsi utama bangunan yaitu sosial, rekreasi dan edukasi dengan konsep bangunan meletakan plaza menjadi penghubung utama yang terkoneksi dengan fungsi-fungsi tersebut. Diharapkan bangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk kebaruan mengatasi rasa kebosanan, membuka sudut pandang perspektif baru dan dapat berinteraksi berkenalan dengan orang baru.