
RUANG JEDA INTERAKTIF KEMBANGAN
Author(s) -
Gary Santoso
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal sains, teknologi, urban, perancangan, arsitektur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-6263
pISSN - 2685-5631
DOI - 10.24912/stupa.v2i1.6819
Subject(s) - recreation , entertainment , feeling , psychology , geography , social psychology , visual arts , art , political science , law
Urban density not only affects city development but can also affect the routine of the people. Departing from this routine, a feeling of saturation and stress arises, so a break is needed. The interlude in question can be in the form of recreational facilities to get out of the hustle and bustle of urban dense. Productive groups are the most vulnerable groups experiencing saturation and stress. The space between the dense urban environment that can function as a recreational facility in an open space, which can also function as a social space in a dense urban environment, contains activities that are healthy not only physically but also mentally which are expected to help reduce stress levels. South Kembangan is one of the areas that have the highest density level in Jakarta because it is a western primary center area which means the South Kembangan area will become a center of activity, especially in the West Jakarta Region. Based on these problems, Kembangan Interactive Breathing Space is proposed with the main entertainment program which is divided into two facilities namely recreation and relaxation in response to the impact of stress generated from community routines. Recreational facilities are divided into three zones namely perform, playful and creative play zones in the form of plazas and playground areas while relaxation facilities in the form of zones containing activities to escape mental and physical fatigue such as yoga, meditation, and fitness facilities in the form of gyms and sports fields. Abstrak Kepadatan perkotaan tidak hanya mempengaruhi perkembangan kota saja tapi dapat berdampak juga pada rutinitas masyarakatnya. Berangkat dari rutinitas inilah kemudian muncul perasaan jenuh dan stres sehingga diperlukan adanya jeda. Jeda yang dimaksud dapat berupa sarana rekreasi untuk keluar dari hiruk pikuk padatnya perkotaan. Masyarakat golongan produktif menjadi golongan yang paling rentan mengalami jenuh dan stres. Ruang jeda diantara padatnya lingkungan perkotaan yang dapat berfungsi sebagai sarana rekreasi yang berada di ruang terbuka, yang juga dapat berfungsi sebagai ruang sosial ditengah padatnya lingkungan perkotaan, berisi kegiatan – kegiatan yang menyehatkan tidak hanya fisik tapi juga secara mental yang diharapkan mampu membantu mengurangi tingkat stress. Kembangan selatan merupakan salah satu wilayah yang memilki tingkat kepadatan yang paling tinggi di Jakarta karena merupakan wilayah sentra primer barat yang artinya wilayah Kembangan Selatan akan menjadi pusat aktivitas terutama di Kawasan Jakarta Barat. Berdasarkan permasalahan tersebut diusulkanlah Ruang Jeda Interaktif Kembangan dengan program utama entertainment yang dibagi menjadi dua fasilitas yaitu rekreasi dan relaksasi sebagai respon terhadap dampak stress yang dihasilkan dari rutinitas masyarakat. Fasilitas rekreasi terbagi menjadi tiga zona yaitu zona perform, playful dan creative play berupa plaza dan area playground sedangkan fasilitas relaksasi berupa zona yang berisi kegiatan untuk melepaskan diri dari kelelahan mental dan fisik seperti yoga, meditasi dan fasilitas kebugaran berupa gym dan lapangan olahraga.