Open AccessMENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SAAT PANDEMI MELALUI PENATAAN PASAR TRADISIONAL (PASAR BSI, BOGOR TIMUR)
Author(s) -
Joko Priyono Santoso,
Doddy Yuwono
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2808-3199
DOI - 10.24912/psenapenmas.v0i0.15049
Subject(s) - interactive kiosk , business , revenue , advertising , vendor , humanities , marketing , art , computer science , finance , operating system
In this Covid -19 situation or not, effort to improve people’s welfare for must be carried out. The availability of traditional market stall on Jalan Kol Achmad Syam, east Bogor is very limited, but the residents of Baranang Siang and Katulampa still use the market for household shopping in the Covid -19 situation either morning or night. The minimum number of kiosks is caused by the arrangement that is no optimal. The pattern of movement of market visitors is also two-way and some even from kiosks pocket-some so that it has the potential to increase physical contact. The more kiosks are built and provided, the more chance people or vendor doing business, this is the goal of improving the welfare of residents can be achieved. In addition, the purpose of this arrangement can also be realized for locations that have the same or similar character. The descriptive method is very well supported by the SNI Traditional Market approach and Kevin Lync’s theory. This method is able to produce a large number of market stalls. The arrangement pattern is also able to separate groups of vendor according to function, including new dishes for direct consumtion (fresh food) so as to support health programs.Dalam situasi Covid 19 atau tidak, usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat harus tetap dilakukan. Ketersediaan kios pasar tradisional di jalan Kol Achmad Syam Bogor Timur sangat minim, namun warga Baranang Siang Indah dan Katulampa tetap memanfaatan pasar untuk berbelanja rumah-tangga dalam situasi Covid19 baik pagi atau malam. Minimnya jumlah kios disebabkan oleh penataan yang tidak optimal. Pola pergerakan penggunjung pasar juga dua arah bahkan ada yang membentuk kantong kios sehingga berpotensi peningkatan kontak fisik. Semakin banyak kios dibangun akan semakin banyak tempat usaha yang bisa dilakukan oleh warga, dengan demikian tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga dapat tercapai. Selain itu tujuan penataan ini bisa diwujudkan pula bagi lokasi-lokasi yang memiliki karakter sama atau serupa. Metode diskriptif sangat terdukung dengan adanya pendekatan SNI Pasar Tradisional dan teori Kevin Linc. Metode tersebut mampu menghasilkan jumlah kios pasar lebih banyak jumlahnya. Pola penataan juga mampu memisahkan kelompok kios sesuai fungi, termasuk masakan baru untuk langsung dikonsumsi (fresh food) sehingga mendukung program kesehatan