z-logo
open-access-imgOpen Access
EDUKASI MENGENAI ANEMIA DEFISIENSI BESI BAGI REMAJA PUTRI DENGAN MEDIA LEAFLET
Author(s) -
Angelita Afina Arif Putri,
Amirah Salwa,
Utami Wahyuningsih
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2808-3199
DOI - 10.24912/psenapenmas.v0i0.15000
Subject(s) - anemia , medicine , pediatrics , meaning (existential) , psychology , psychiatry , psychotherapist
One of the nutritional problems that often occurs among adolescents is iron deficiency anemia. Especially for adolescent girls who have a higher risk of anemia than adolescent boys. Based on data from Riskesdas 2018, the prevalence of anemia in adolescents aged 15-24 years is 32%, meaning that there are still anemia problems in Indonesia that have not been resolved. The purpose of this community dedication activity is to provide education about iron deficiency anemia for adolescent girls using leaflet media. The target of this community dedication activity is adolescent girls aged 12-19 years in the JABODETABEK area. The community dedication activity is carried out online through the WhatsApp group due to the COVID-19 pandemic. There are 31 adolescent girls who participated in this community dedication activity. This community dedication activity consists of three stages including pretest, education with leaflets, and posttest. The amount and types of pretest and posttest questions are the same. The amount of questions given is 15 questions. The correct answer is given a score of 10 and the wrong one is given a score of 0. The level of knowledge of adolescent girls is categorized as 3 groups, which is less if the correct answer is 80%. Most of the adolescent girls are in the age range of 17-19 years (54.8%). The results showed that there was an increase in knowledge about iron deficiency anemia in adolescent girls. The results of the Wilcoxon signed rank test showed significantly different pretest and posttest results (p-value = 0.000), so it can be concluded that providing education using leaflets can help increase knowledge of iron deficiency anemia for adolescent girls.Salah satu masalah gizi yang sering terjadi pada kalangan remaja yaitu anemia defisiensi besi. Khususnya bagi remaja putri yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan remaja putra. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja berusia 15-24 tahun sebesar 32%, artinya masih terdapat permasalahan anemia di Indonesia yang belum teratasi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai anemia defisiensi besi bagi remaja putri dengan media leaflet. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah remaja putri berusia 12-19 tahun di wilayah JABODETABEK. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara online melalui grup whatsappkarena kondisi pandemi covid-19. Total remaja putri yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 31 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahapan diantaranya pretest, edukasi dengan leaflet, dan posttest.  Jumlah dan jenis pertanyaan pretest dan posttest sama. Jumlah pertanyaan yang diberikan adalah 15 soal. Jawaban yang benar diberikan nilai 10 dan yang salah diberikan nilai 0. Tingkat pengetahuan remaja putri dikelompokkan menjadi 3 diantaranya kurang jika jawaban yang benar 80%. Sebagian besar remaja putri berada pada rentang usia 17-19 tahun (54,8%). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mengenai anemia defisiensi besi pada remaja putri. Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan hasil pretest dan posttest yang berbeda nyata (p-value = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi menggunakan leaflet dapat membantu meningkatkan pengetahuan anemia defisiensi besi bagi remaja putri.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here