z-logo
open-access-imgOpen Access
Wacana Perbedaan Gender Dalam Artikel Pendidikan Seks Remaja (Analisis Wacana Kritis Artikel Seksualitas Majalah Hai Edisi 1995-2004)
Author(s) -
Muria Endah Sokowati
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal komunikasi/jurnal komunikasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-2727
pISSN - 2085-1979
DOI - 10.24912/jk.v10i1.519
Subject(s) - humanities , sociology , gender studies , art
Adolescence is a social category considered as apolitical, hedonist, consumptive, and uncritical. They often become the object of socialization and education of morality from adult. Many social institutions, including the media have subjugated their desire in the name of sex education. Hai magazine-segmented its product for teenage boys-displayed sexual contents for sex education in its articles. In those articles, Hai magazine has presented information relating to dominant sexual norms. This paper focuses on how Hai magazine has built discourse of gender differences in its articles. Using critical discourse analysis, the researcher revealed the attempt of Hai magazine to construct the ideal relationship of teenage boys and girls. The construction cannot be separated from the politics of Hai magazine to accommodate the parents’ interest following sexual normative and conservative discourse. At the same time, Hai also supports sexual liberalism discourse, which becomes the part of media interest as cultural industry. As a result, Hai magazine has performed ambivalence idea of gender differences. The ambivalence is indicated from the idea of sexual attraction, the division of sexual roles, and emphatic strategy.   Remaja adalah kategori sosial yang bersifat apolitis, hedonis, konsumtif dan tidak kritis. Untuk itu remaja kerap menjadi objek sosialisasi dan edukasi soal moralitas oleh orang dewasa. Penundukan hasrat remaja atas nama pendidikan seks banyak dilakukan oleh berbagai institusi sosial, termasuk media. Majalah Hai sebagai majalah yang ditujukan untuk remaja laki-laki menampilkan konten-konten seks dengan tujuan edukasi seks di dalam artikel-artikelnya. Dalam artikel tersebut, majalah Hai menyajikan informasi yang berkaitan dengan norma seks yang dipahami oleh mayoritas masyarakat. Tulisan ini secara khusus memfokuskan pada bagaimana Hai membangun wacana tentang perbedaan gender yang terdapat dalam artikel-artikel seksualitas yang bertemakan relasi laki-laki dan perempuan. Lewat metode analisis wacana kritis, peneliti menyingkap adanya upaya majalah Hai untuk mengkontruksi relasi laki-laki dan perempuan yang dianggap ideal. Konstruksi tersebut tidak dilepaskan dari politik majalah Hai untuk mengakomodasi kepentingan orang tua yang menganut paham seksualitas yang normatif dan konservatif sekaligus mendukung paham liberalisme seksual yang menjadi bagian dari kepentingan media sebagai industri budaya. Akibatnya majalah Hai menampilkan gagasan perbedaan gender yang ambivalen. Ambivalensi tersebut terlihat dalam gagasan majalah Hai tentang daya tarik seksual, pembagian peran secara seksual dan strategi empati. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here