
PENYULUHAN TEKNIK BERJALAN KAKI YANG BENAR BAGI KELOMPOK LANJUT USIA DI GEREJA KRISTEN INDONESIA NURDIN, JAKARTA
Author(s) -
Ignatio Rika Haryono,
Nawanto Agung Prastowo
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal bakti masyarakat indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-0398
pISSN - 2620-7710
DOI - 10.24912/jbmi.v3i1.8056
Subject(s) - medicine , physical therapy , physical activity
The prevalence of non-communicable diseases (PTM) is increasing rapidly. PTM prevention can be done by modifying risk factors such as increased physical activity (sports). Aside from prevention, physical activity has a therapeutic effect. However, choosing one type of exercise is apparently not simple. Many factors must be considered including the level of fitness, age, field conditions and others. Another factor to consider is exercise time. For people without the risk of heart attack, physical exercise (sports) can be done at any time. But it needs to be considered if the sport is done outdoors, it should be done at a safe temperature and humidity. For the high risk group for heart attack, the best exercise time is around 15.00 - 16.00 which is the highest fibrinolytic activity and the lowest coagulation activity, while the least good time is around 09.00 - 10.00 ie the highest coagulation activity and activity the lowest fibrinolytic. Among the many types of exercise, walking is one type of physical activity that is easy and inexpensive. Walking has good health benefits for the elderly. However, walking must be done with the right techniques in order to provide the expected benefits and prevent negative effects, which is minimizing the risks when walking. This counseling is done so that the participants can understand the correct and safe walking technique and do the walking according to the correct techniqueABSTRAK:Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) meningkat dengan pesat. Pencegahan PTM dapat dilakukan dengan modifikasi faktor risiko antara lain peningkatan aktivitas fisik (olah raga). Disamping sebagai upaya pencegahan, aktivitas fisik memiliki efek terapi. Namun demikian, memilih satu jenis latihan ternyata tidak sederhana. Banyak faktor harus dipertimbangkan antara lain tingkat kebugaran, usia, kondisi lapangan dan lain-lain. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah waktu ber olah raga. Bagi orang tanpa risiko serangan jantung, latihan fisik (olahraga) dapat dilakukan kapan saja. Namun perlu dipertimbangkan bila olahraga dilakukan outdoor, sebaiknya dilakukan pada suhu dan kelembaban yang aman. Bagi kelompok risiko tinggi terhadap serangan jantung, waktu latihan yang paling baik adalah sekitar pukul 15.00 – 16.00 yaitu saat aktivitas fibrinolitik paling tinggi dan aktivitas koagulasi paling rendah, sedangkan waktu yang kurang baik adalah sekitar pukul 09.00 – 10.00 yaitu saat aktivitas koagulasi paling tinggi dan aktivitas fibrinolitik paling rendah. Diantara banyak jenis latihan, jalan kaki adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang mudah dan murah. Jalan kaki memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi lansia. Namun demikian jalan kaki harus dilakukan dengan teknik yang benar agar memberikan manfaat yang diharapkan dan mencegah efek negatif, yaitu meminimalisir risiko saat melakukan jalan kaki. Penyuluhan ini dilakukan agar para peserta dapat memahami teknik jalan kaki yang benar dan aman serta melakukan jalan kaki sesuai teknik yang benar.