Open Access
ANALISIS GARIS ALTERNATIF BATAS KEWENANGAN PENGELOLAAN WILAYAH LAUT ANTARA PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN PROVINSI MALUKU UTARA SECARA KARTOMETRIK
Author(s) -
Fahrul Hidayat,
Florence Elfriede Sinthauli Silalahi
Publication year - 2017
Publication title -
geomatika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2180
pISSN - 0854-2759
DOI - 10.24895/jig.2017.23-1.628
Subject(s) - political science
ABSTRAK Ketidakjelasan status wilayah administrasi pulau seringkali berdampak pada sengketa batas wilayah administrasi dan menghambat proses penegasan garis batas kewenangan pengelolaan wilayah laut daerah provinsi. Pulau Sain, Pulau Kiyas, dan Pulau Piyai yang terletak di antara daratan utama Provinsi Papua Barat dan daratan utama Provinsi Maluku Utara merupakan 3 pulau yang masih belum jelas status administrasinya, sehingga batas kewenangan pengelolaan wilayah laut daerah provinsinya perlu ditentukan. Diperlukan informasi mengenai kemungkinan-kemungkinan garis batas kewenangan pengelolaan wilayah laut sebagai masukan teknis dalam penyelesaian permasalahan tersebut melalui delineasi. Untuk batas di laut, delineasi dilakukan secara kartometrik karena lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil delineasi garis batas kewenangan pengelolaan wilayah laut daerah provinsi Papua Barat dengan Maluku Utara dengan beberapa kriteria uji. Penelitian ini menggunakan metode kartometrik berbasis sistem informasi geografis, antara lain: analisis buffer , penarikan garis sama jarak/garis tengah murni ( strict equidistance/median line ) dan garis sama jarak/garis tengah yang disederhanakan ( simplified equidistance/median line ). Dari penelitian ini diperoleh tiga konstruksi garis batas kewenangan pengelolaan wilayah laut daerah Provinsi Papua Barat dengan Provinsi Maluku Utara. Masing-masing konsruksi garis batas dapat dijadikan sebagai alternatif dengan dasar geospasial dalam penegasan batas kewenangan pengelolaan wilayah laut.Kata kunci : Papua Barat, Maluku Utara, pengelolaan wilayah laut, garis sama jarak, delineasi, kartometrikABSTRACTUnclear administration’s status of islands often raises a dispute for regional boundary and inhibits the process of regional maritime management authorities boundary determination. Sain, Kiyas, and Piyai Islands which are located between the mainland of West Papua Province and North Maluku Province were categorized as unclear administration’s status islands, so the maritime management authorities boundary is unclear. The information of regional maritime management authorities boundary possibilities for those islands is needed for technical suport to solve problem through delineation. Cartometric method is used to delineate especially for sea boundary because it is more efficient. The purpose of this research was to know delinetation result of West Papua Province and North Maluku Province regional maritime management authorities boundary using several criterias. This research used cartometric based on geographic information system method i.e: buffer analysis, build the strict, and simplified equidinstance/median line in the process of boundary delineation. The results showed that there are three constructions of regional maritime management authorities boundary between Papua Barat - Maluku Utara Province. Every boundary line construction can be used as an alternative in geospatial aspect while the process of regional maritime management authorities boundary determination.Keywords : West Papua, North Maluku, maritime management authorities, equidistance/median line, delineation, cartometric