
Hubungan Paparan Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja
Author(s) -
Leli Hesti Indriyanti,
Puspita Kurnia Wangi,
Kristina Simanjuntak
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kedokteran dan kesehatan/jurnal kedokteran dan kesehatan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2549-6883
pISSN - 0216-3942
DOI - 10.24853/jkk.15.1.36-45
Subject(s) - medicine , gynecology
Prevalensi hipertensi di Jakarta pada usia lebih dari 18 tahun mencapai 46,25% pada wanita dan 41,97% pada pria, sedangkan 63,2% kasus hipertensi di masyarakat tidak terdiagnosis. Berbagai faktor risiko hipertensi ditemukan di banyak tempat termasuk di lingkungan kerja. Kebisingan adalah salah satu bahaya fisik yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan merupakan faktor risiko untuk hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara kebisingan dan beberapa faktor di tempat kerja dengan prevalensi hipertensi. Studi cross-sectional dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat paparan kebisingan, masa kerja, penggunaan APD, dan karakteristik individu dan hipertensi. Sampel 104 pekerja diambil dari para pekerja di PT X. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik dan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa intensitas kebisingan (p = 0,001), BMI (p = 0,001) dan kebiasaan merokok (p = 0,006) adalah determinan independen untuk peningkatan tekanan darah. Responden yang terpapar bising lebih dari ≥85 desibel (dB) memiliki 19.8 risiko hipertensi lebih besar dibandingkan dengan mereka yang terpapar kebisingan <85 dB. Ada pola respon-paparan yang signifikan (P = 0,001) antara risiko hipertensi dan intensitas paparan kebisingan. Studi ini menunjukkan bahwa paparan kebisingan di tempat kerja dapat meningkatkan risiko terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah. Kata kunci: Kebisingan, Masa Kerja, APD, Tekanan Darah, Hipertensi