
Pengaruh Kemampuan Bahasa Jepang Terhadap Pemilihan Strategi Maaf
Author(s) -
Ni Luh Kade Yuliani Giri
Publication year - 2018
Publication title -
pustaka
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-7516
pISSN - 2528-7508
DOI - 10.24843/pjiib.2018.v18.i01.p07
Subject(s) - humanities , sociology , art
Artikel ini membahas tentang korelasi antara tingkat kemampuan Bahasa Jepang (Japanese language proficiency) dengan pemilihan bentuk strategi permintaan maaf (apology speech act strategies). Data diambil menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa sastra Jepang yang sudah lulus ujian kemampuan Bahasa Jepang N3 dan N4. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Variable yang digunakan dalam kuisioner adalah skala kesantunan (politeness scale) Brown&Levinson yang meliputi factor tingkat kesalahan (degree of imposition), tingkat kekuasaan (power) serta jarak social (social distance). Dari kedua kelompok responden sama-sama menggunakan strategi permintaan maaf berupa illocutionary force indicating device /IFID (yang disertai dengan intensifier serta partikel akhir ne), taking on responsibility, explanation/account, dan offer of repair. Perbedaannya adalah hanya kelompok responden dari N3 yang mampu menggunakan strategi promise of forbearance.