Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Jeruk Keprok (Citrus reticulata Blanco) So’e Sebagai Teh Tradisional

Tanaman Jeruk Keprok So’e merupakan salah satu tanaman komunitas unggulan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jeruk keprok So’e digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sari buah jeruk dan kulitnya belum dimanfaatkan. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan kulit jeruk keprok So’e sebagai teh tradisional. Parameter yang diamati meliputi golongan senyawa aktif, aktivitas antioksidan, jenis senyawa aktif kulit jeruk keprok So’e serta persepsi masyarakat terhadap teh tradisional kulit jeruk keprok So’e. Metode penelitian dilakukan uji fitokimia secara kualitatif, uji kandungan flavanoid, fenolik, dan tanin dengan spektafotometri, uji antioksidan dengan metode DPPH, uji jenis senyawa aktif dengan GC-MS dan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen. Hasil menunjukkan ekstrak kulit jeruk keprok So’e memiliki golongan senyawa aktif yaitu flavanoid, fenolik, tanin, steroid, triterpenoid dan alkaloid dan ekstrak kulit jeruk keprok So’e memiliki kandungan senyawa flavanoid = 253,901 mg/100g QE, fenolik = 61,6099 mg/100g GAE, tanin = 60,0496 mg/100g TAE yang berpotensi sebagai antioksidan dengan memiliki nilai IC50 81.811 mg/L yang termasuk dalam kategori antioksidan kuat, serta memiliki berbagai jenis senyawa aktif yaitu fraksi nonpolar terdapat 53 senyawa dan fraksi polar terdapat 46 senyawa aktif dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh kulit jeruk keprok So’e lebih tinggi pada teh halus dari pada teh kasar. Kata kunci: Citrus reticulata, fitokimia, DPPH, GC-MS, teh tradisional.