z-logo
open-access-imgOpen Access
Homerange Ophiophagus hannah Cantor, 1836 di Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan Tengah
Author(s) -
Kevin Origia,
Wilson Novarino,
Muhammad Silmi,
Djong Hon Tjong
Publication year - 2019
Publication title -
metamorfosa: journal of bilogical sciences/metamorfosa : journal of biological sciences
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2655-8122
pISSN - 2302-5697
DOI - 10.24843/metamorfosa.2019.v06.i01.p18
Subject(s) - physics
Fragmentasi habitat mempengaruhi daerah jelajah beberapa jenis hewan, salah satunya adalah ular king kobra (Ophiophagus Hannah Cantor, 1836). King kobra saat ini sering ditemukan di daerah sekitar perkebunan sawit karena perkebunan sawit menyediakan habitat baru bagi king kobra. Daerah jelajah king kobra di area perkebunan sawit perlu diketahui luasnya, agar dapat dimanfaatkan sebagai indikator lingkungan dan pengendali populasi hewan lainnya termasuk hama. Untuk mendapatkan data luas daerah jelajah king kobra dapat dilakukan dengan cara observasi dan teknik radiotelemetri. King kobra memiliki daerah jelajah yang saling berhimpitan antara satu dan yang lainnya namun luas daerah jelajahnya berbeda, disebabkan oleh perbedaan waktu pengamatan. Suhu mikrohabitat, suhu lingkungan dan kelembapan memberikan pengaruh terhadap luas daerah jelajah king kobra. Faktor lingkungan juga mempengaruhi luas daerah jelajah king kobra. Aktifitas harian king kobra dan aktifitas harian manusia juga mempengaruhi luas daerah jelajah king kobra. Aktifitas berburu king kobra merupakan pemberi dampak terbesar terhadap perubahan luas daerah jelajah king kobra tersebut. Banyaknya ketersedian makanan menyebabkan area berburu menjadi kecil dan mempersempit ruang berburu dari king kobra.Kata kunci: Radiotelemetri, king kobra, daerah jelajah, faktor lingkungan

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here