z-logo
open-access-imgOpen Access
EKSTRAKSI DNA DARI SIKAT GIGI BERDASARKAN LAMA PEMAKAIAN DAN LAMA PENYIMPANAN SETELAH DIPAKAI
Author(s) -
Agriani Dewinta,
I Ketut Junitha,
Made Pharmawati
Publication year - 2022
Publication title -
simbiosis/simbiosis: journal of biological sciences
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-7784
pISSN - 2337-7224
DOI - 10.24843/jsimbiosis.2022.v10.i01.p02
Subject(s) - primer (cosmetics) , traditional medicine , art , humanities , physics , medicine , thermodynamics
Dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia sering terjadi bencana, baik bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial yang memakan banyak korban jiwa. Proses identifikasi pada korban jiwa yang mengalami bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial seringkali menggunakan DNA. Metode identifikasi primer yang biasa digunakan dalam DVI adalah DNA. Disaster Victim Identification (DVI) merupakan prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal, akibat bencana korban massal yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mengacu pada standar baku Interpol. Sumber data DNA terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sikat gigi merupakan sumber data DNA sekunder. Sikat gigi biasa digunakan sebagai salah satu sumber sampel DNA pembanding yang dipilih dalam kasus-kasus identifikasi korban meninggal tanpa keluarga sebagai pembanding. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa waktu pemakaian dan bagian sikat gigi tidak berpengaruh nyata (P>0,01) terhadap jumlah DNA. Hasil uji kualitas menggunakan gel elektroforesis hanya ada 7 sampel yaitu 2b, 3a, 10a, 10b, 11a, 11b, 12b yang terlihat ada pendaran pita tipis dan DNA smear. Dilakukan uji PCR-RAPD untuk menguji DNA yang diekstrak bisa diamplifikasi. Hasil PCR-RAPD dari 12 sampel DNA ada 7 sampel berhasil diamplifikasi menunjukkan bahwa DNA yang diekstrak dari sikat gigi dapat diamplifikasi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here