KONDISI STOMATA DAN MORFOLOGI DAUN Rhizophora apiculata PADA KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN NON KAWASAN INDUSTRI DI PROVINSI RIAU

Abstrak   Tumpahan minyak sering terjadi di laut dan berakibat fatal terhadap ekosistem mangrove yang ada di pesisir pantai. Salah satu dampaknya adalah terjadinya defoliasi atau gugur daun, dimana daun mangrove mengalami kekuningan, kemudian layu dan jatuh ke substrat. Penelitian kondisi stomata dan morfologi daun Rhizophora apiculata pada kawasan industri perminyakan dan non kawasan industri di Provinsi Riau telah dilaksanakan  pada  bulan November – Desember 2014 dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari pembangunan industri minyak terhadap kerapatan stomata, luas stomata dan luas permukaan daunnya. Sampel daun diambil dari 4 kawasan yang berbeda yaitu kawasan industri minyak Crude Palm Oil (CPO), kawasan industri minyak bumi, kawasan industri gabungan antara minyak bumi dan CPO serta kawasan yang tidak ada sama sekali kawasan industrinya. Pengambilan sampel daun dilakukan menggunakan transek garis yang ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) dengan arah tegak lurus garis pantai sampai ke daratan dan dibuat petak-petak contoh menurut tingkat tegakannya. Kemudian tiap tegakan populasi yang dipilih, masing-masing diambil 3 lembar daun dan diawetkan dengan alkohol 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan industri minyak, kerapatan stomata, luas stomata dan luasan daunnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan kawasan non industri. Kemudian hubungan kerapatan stomata dengan salinitas, pH maupun redoks memperlihatkan bahwa semakin tinggi parameter tersebut, maka semakin tinggi pula kerapatan stomatanya. Begitu juga hubungan antara luasan stomata dengan pH dan redoks, semakin tinggi parameter tersebut, maka semakin tinggi pula luasan stomatanya.   Kata kunci: morfologi daun, Rhizophora apiculata, industri perminyakan, mangrove, Riau