Estimasi Persentase Karbon Organik pada Tanah di Hutan Mangrove Alami, Perancak, Jembrana, Bali

Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang berperan dalam mengambil dan menyimpan sejumlah karbon yang dikenal dengan istilah Coastal Blue Carbon. Penyimpanan karbon di bawah permukaan tanah (below-ground) di hutan mangrove memiliki potensi potensi 50% sampai 90% lebih dari total seluruh stok karbon ekosistem. Penelitian ini dilakukan pada 3 stasiun di Hutan Mangrove Alami Perancak, Jembrana, Bali dengan tujuan mengestimasi persentase karbon organik dan mengetahui variasi secara vertikal persentase karbon organik pada tanah. Waktu pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2015. Data yang diperlukan untuk menghitung persentase karbon organik dalam tanah adalah  kedalaman sampel tanah, kedalaman dan interval sub-sampel, dan bulk density (kerapatan limbak). Dari hasil studi ditemukan bahwa persentase karbon organik pada tanah di hutan mangrove alami Perancak sebesar 50,235% atau 185,968 Mg/ha. Secara vertikal persentase karbon organik pada tanah di hutan mangrove alami Perancak bervariasi. Nilai bulk density terendah pada kedalaman (0-15 cm) sebesar 0.07 g/cm3 pada stasiun 1 dan tertinggi pada kedalaman (>100 cm) sebesar 0,20 g/cm3 pada stasiun 3; nilai % karbon organik terendah pada kedalaman (>100 cm) sebesar 47,899% pada stasiun 2 dan tertinggi pada kedalaman (50-100 cm) sebesar 51,821% pada stasiun 1;  nilai  soil C terendah pada kedalaman (0-15 cm) sebesar 17,361 Mg ha-1 dan tertinggi pada kedalaman (50-100 cm) sebesar 62,962 Mg ha-1 pada stasiun 1.