z-logo
open-access-imgOpen Access
Benarkan Prempuan Bekerja dan Berpendidikan Mmpengaruhi Tingkat Perceraian? Kasus Jawa Barat
Author(s) -
Nenny Hendajany,
Ae Suaesih
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ekonomi kuantitatif terapan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2303-0186
pISSN - 2301-8968
DOI - 10.24843/jekt.2020.v13.i02.p05
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Tingginya tingkat perceraian menjadi sesuatu yang berdampak besar. Fenomena perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi disinyalir sebagai pemicu tingginya perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi terhadap tingkat perceraian yang terjadi di Jawa Barat. Data diambil dari Susenas 2018 dengan memilih responden adalah wanita yang telah menikah. Variable dependen dalam bentuk dummy, dimana 1 untuk wanita yang bercerai dan 0 untuk wanita yang tidak. Kategori cerai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cerai hidup. Variabel independen yang diambil adalah pendidikan, status pekerjaan, dan usia pernikahan pertama. Pendidikan dibuat dalam bentuk variabel dummy, 1 untuk pendidikan SMP ke bawah. Status pekerjaan dibuat dalam bentuk dummy, 1 untuk wanita karir (bekerja). Sedangkan variabel perkotaan diambil sebagai kontrol dalam model. Metode analisis yang digunakan selain OLS (Ordinary Least Square) adalah Probit dan Logit. Hasil menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja memberi kecenderungan meningkatkan kemungkinan terjadinya perceraian, juga wanita dengan pendidikan yang lebih rendah cenderung menurunkan kemungkinan terjadinya perceraian. Usia pernikahan dini memperlihatkan meningkatnya kecenderungan terjadinya perceraian.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here