
ASPEK ERGONOMI DARI RISIKO PSIKOSOSIAL DI TEMPAT KERJA
Author(s) -
I Dewa Putu Sutjana
Publication year - 1970
Publication title -
jurnal ergonomi indonesia/jurnal ergonomi indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2503-1716
pISSN - 1411-951X
DOI - 10.24843/jei.2015.v01.i01.p01
Subject(s) - physics , humanities , philosophy
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat beberapa dekade terakhir ini telah terbukti memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat, namun tanpa disadari juga menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya keluhan, penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, maupun stres. Disamping itu di era global para pekerja menghadapi 3 C (complexity, competition, changes), sehingga dituntut selalu harus mengikuti perkembangan IPTEK, kalau tidak akan ditinggal dan pasti akan selalu ketinggalan. Pada kondisi demikian itu bagi yang kurang mampu mengikuti perkembangan akan mengalami kegelisahan yang diikuti dengan stres sebagai salah satu risiko psikososial dengan segala akibatnya. Oleh karena masalah yang dihadapi makin kompleks dengan persaingan yang makin ketat maka gejala gangguan psikososial itupun makin meningkat. Gangguan psikososial akan menimbulkan berbagai keluhan yang diikuti penurunan produktivitas kerja, bahkan bisa menimbulkan kecelakaan kerja. Ergonomi sebagai pendekatan multi/interdisiplin, dimana disiplin psikologi merupakan bagian dari pendekatan ergonomi juga membahas risiko psikososial yang dihadapi pekerja. Ergonomi berupaya menciptakan kondisi kerja yang sehat, aman, nyaman, efektif dan efisien atau serasi dengan pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Dalam hal ini diupayakan adanya keserasian antara task, organisasi dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan manusia, sehingga seseorang mampu bekerja dengan maksimal, dengan risiko yang minimal, termasuk risiko psychosocial. Jadi semua aspek ergonomi tersebut juga merupakan faktor yang bisa menimbulkan risiko psycholsosial. Komponen dari task seperti jenis pekerjaan, beban kerja, tanggung jawab merupakan aspek ergonomi, juga sebagai faktor yang dapat menimbulkan risiko psikososial. Organisasi seperti pengaturan giliran kerja, jam kerja dan jam istirahat, hubungan antara pekerja atau dengan atasan atau bawahan, sistem penggajian, penghargaan dan sangsi, demikian jugafaktor lingkungan kerja seperti faktor sosial, perbedaan ras, etnis, budaya, agama adalah aspek ergonomi yang merupakan faktor yang dapat menimbulkan risiko psychsosial. Apabila ditinjau dari pendekatan ergonomi total dimana dibahas hubungan pekerja dengan task, organisasi dan lingkungan kerja maka aspek ergonomi hampir sama dengan faktor risiko psikososial