
Kajian Perbandingan Raja Masa Klasik Sebagai Actor-Based Model Berdasarkan Data Epigrafi
Author(s) -
Muhamad Alnoza
Publication year - 2020
Publication title -
tumotowa
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2722-7693
pISSN - 2722-7014
DOI - 10.24832/tmt.v3i2.68
Subject(s) - raja , humanities , philosophy , biology , botany
Kajian actor-based model merupakan salah satu kajian arkeologi lingkungan yang berfokus kepada interaksi satu individu kepada lingkungan dan pengaruhnya dengan suatu kebudayaan. Kajian ini berfokus kepada kajian actor-based model pada tokoh-tokoh raja masa klasik di Indonesia, yang dalam hal ini mengambil kasus Dapunta Hyang Sri Jayanasa dan Sri Jayabupati Jayamanahen. Untuk merekonstruksi bagaimana interaksi dua raja tersebut terhadap lingkungannya, digunakan metode penelitian arkeologi yang berbasis kepada data prasasti. Dari serangkaian penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Dapunta Hyang Sri Jayanasa lebih berhasil dalam membuat strategi adaptasi dengan lingkungannya, sedangkan Sri Jayabupati kurang berhasil. Dapunta Hyang Sri Jayanasa berfokus kepada strategi adaptasi dalam pembangunan Taman Śrīkṣetra, sedangkan Sri Jayabupati berfokus kepada pelarangan memancing pada sungai di Kabuyutan Sang Hyang Tapak. Keduanya memiliki strategi yang bertendensi kepada pemenuhan kebutuhan hidup rakyatnya.