z-logo
open-access-imgOpen Access
BENTENG SOMBA OPU PERSPEKTIF SEJARAH BERDASARKAN BATU BATA (Brick of The Somba Opu Fortress: Historical Perspective)
Author(s) -
nfn Muhaeminah
Publication year - 2017
Publication title -
papua : jurnal penelitian papua dan papua barat/papua : jurnal penelitian arkeologi papua dan papua barat
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-9237
pISSN - 2085-9767
DOI - 10.24832/papua.v6i1.43
Subject(s) - fortress (chess) , humanities , archaeology , geography , art , sociology , history , ancient history
This study aims to uncover the historical data Somba Opu fortress archeology of Gowa District, using the method of observation of the data linkage with the existence of the fort. Surveys and interviews with local leaders in order to gain an overview of Somba Opu fortress stori websites. Test-pit were conducted to determine the various forms of archaeological relics contained in the excavated soil by opening a box of 100 x 100 cm with a depth measurement system using the spit with a depth of 15 cm set consistently every spitnya. The results of the research, its history proves that the value is very high, resulting in the colonization process began with trade, economic mastery, and then increased to mastery in the field of politics, with a mastery of this that there is a harmonious relationship between the kingdom of Gowa with colonial Dutch, and finally agreed an agreement which agreement the Somba Opu Bungaya as a triumph of Gowa destroyed and razed by the Dutch colonists. Archaeological remains in the form of fragments of brick were still clear scratch-jangang jangang lontara letters, footprints of animals, boats and motifs mat. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap data sejarah arkeologi Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, dengan menggunakan metode pengamatan terhadap keterkaitan data dengan keberadaan benteng. Survei dan wawancara dengan tokoh masyarakat setempat guna memperoleh gambaran sejarah situs benteng Somba Opu. Test-pit yang dilakukan untuk mengetahui berbagai bentuk peninggalan arkeologi yang terdapat di dalam tanah dengan membuka kotak galian 100 x 100 cm dengan pendalaman menggunakan sistem spit dengan ukuran kedalaman yang ditetapkan 15 cm secara konsisten setiap spitnya. Hasil penelitian, membuktikan bahwa nilai historinya sangat tinggi, sehingga dalam proses kolonialisasi diawali dengan kegiatan perdagangan, penguasaan ekonomi, kemudian meningkat menjadi penguasaan di bidang politik, dengan penguasaan inilah maka terjadi suatu hubungan yang tidak harmonis antara kerajaan Gowa dengan kolonial Belanda, dan akhirnya disepakati suatu perjanjian yaitu Perjanjian Bungaya maka Benteng Somba Opu sebagai kejayaan Gowa dihancurkan dan diratakan dengan tanah oleh penjajah Belanda. Tinggalan arkeologi berupa fragmen bata yang masih jelas goresan huruf lontara jangang-jangang, bekas kaki binatang, perahu dan motif tikar.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here